.webp)
Dimas Anggara siap membintangi film biografi Lafran Pane, pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang akan tayang serentak di bioskop pada 20 Juni 2024.
Di tengah gempuran film horor yang mendominasi bioskop Indonesia saat ini, Lafran hadir sebagai angin segar yang menawarkan cerita inspiratif dan sarat makna.
"Sukses bertubi film-film horor dan menjadikannya sebagai film arus utama, seakan membuat film-film biografi seperti Lafran terpinggirkan. Itu sebabnya, kami menyebutnya film ini sebagai film 'benar-benar laen'," ujar Deden Ridwan, salah satu produser Lafran, dalam press release-nya, Senin (20/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjelang penayangannya, film Lafran telah menyelenggarakan acara pertunjukan khusus di 35 kota secara maraton mulai awal Mei hingga akhir Juni 2024.
Antusiasme masyarakat terhadap film ini terlihat dari lebih dari 10.000 penonton yang telah menyaksikan pertunjukan di lima kota, yaitu Jakarta, Lampung, Padang, Medan, dan Semarang.
Arief Rosyid, Poduser Eksekutif Lafran, berharap film ini dapat mencapai target 1 juta penonton dari kader HMI di 35 kota.
"Film biografi seperti Lafran harus dibuat dan harus ada untuk membuka ruang-ruang kesadaran, menginspirasi, dan memotivasi anak-anak muda masa kini," ujar Arief.
Ketua Presidium MN Kahmi, Ahmad Doli Kurnia Tanjung, pun yakin bahwa film Lafran dapat memberikan inspirasi bagi anak-anak milenial.
"Ucapan Pak Lafran bahwa saya lillahi ta'ala untuk Indonesia itu semacam semangat dalam memperjuangkan sesuatu dengan cara tidak instan. Semangat ini yang ingin kami bagikan untuk penonton film Lafran," ujar Ahmad Doli.
Film Lafran mengisahkan tentang perjuangan Lafran Pane dalam mendirikan organisasi HMI di tengah perdebatan tentang keumatan dan kebangsaan setelah Indonesia Merdeka.
Bagi Lafran Pane, mahasiswa adalah kelompok non-partisan dan independen yang bisa menjadi gerakan dalam memperjuangkan semangat keindonesiaan.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang didirikan Lafran Pane pada 5 Februari 1947 ini telah menjadi organisasi kampus terbesar di Indonesia dan melahirkan banyak tokoh pemimpin bangsa.
Selain Dimas Anggara, film yang disutradarai oleh Faozan Rizal ini juga dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Lala Karmela, Mathias Muchus, Tanta Ginting, Ariyo Wahab, dan Farandika.
(dar/dar)
