Kisah Unik Pemenang Oscar Tanpa Masuk Nominasi

Kisah Unik Pemenang Oscar Tanpa Masuk Nominasi

Asep Syaifullah - detikHot
Senin, 15 Jan 2024 13:25 WIB
Workers roll out the red carpet on Hollywood  Boulevard  as preparations for the Academy Awards begin in Los Angeles, California, U.S., March 23, 2022.  REUTERS/Mike Blake
Oscar. Dok. Reuters
Jakarta -

Perjalanan panjang dari ajang penghargaan tertinggi di dunia film, Oscar Awards, tentunya memiliki banyak kisah yang menarik. Seperti yang terjadi pada 88 tahun lalu dimana seseorang berhasil membawa pulang piala tersebut tanpa masuk dalam nominasi.

Hal ini terjadi pada Oscar 1936 dimana mereka baru menerapkan sistem voting setelah sebelumnya menuai hujatan karena, dianggap mengabaikan opini banyak sineas terkait penampilan para nominasi. Sistem ini membawa berkah untuk Hal Mohr yang mendapatkan kategori Best Cinematography lewat film A Midsummer Night's Dream.

Diadaptasi dari karya William Shakespeare, film ini menggambarkan petualangan dari keempat anak muda yang tengah jatuh cinta dan tiba-tiba tersesat di dalam sebuah hutan yang ditinggali oleh para peri. Film ini dibintangi oleh Dick Powell, Mickey Rooney, dan penampilan perdana dari Olivia de Havilland.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya film tersebut telah masuk dalam empat nominasi Oscar di tahun tersebut, namun mereka hanya berhasil memenangkan satu saja yakni Best Art Direction. Sementara piala satu lagi dimenangkan tanpa melalui nominasi dengan sistem voting yang cukup unik.

Dirilis pada 1935, A Midsummer Night's Dream mendapatkan banyak pujian mulai dari penyutradaraan dan juga penampilan para castnya. Film ini digadang-gadang sebagai salah satu adaptasi terbaik dari naskah klasik. Mulai dari soundtrack, adegan dance hingga sinematografinya pun menuai pujian dan disebut mempresentasikan sisi komedi dari Shakespeare dengan begitu baik.

ADVERTISEMENT
Cuplikan adegan dalam film A Midsummer Night's Dream.Cuplikan adegan dalam film A Midsummer Night's Dream. Foto: Dok. Ist

Sistem voting sendiri dipergunakan di Oscar gegara di tahun sebelumnya mereka menuai kritikan pedas gegara memilih untuk memboikot Bette Davis dari nominasi meski tampil menawan dalam Of Human Bondage. Protes keras ini pun membuat pihak Academy Award melunak dan akhirnya mengizinkan para juri untuk menuliskan sendiri pilihannya di nominasi yang membuat Davis masuk sebagai Best Actress, meski akhirnya ia kalah dengan Claudette Colbert yang juga gemilang di It Happened One Night.

Namun sistem voting ternyata bermasalah juga dan dibuktikan lewat kemenangan Hal Mohr. Ada lima nama yang ditulis oleh para juri di luar dari nominasi resmi Oscar, namun hanya Hal Mohr, yang berhasil memenangkan piala. Kejadian ini dianggap sebagai salah satu bentuk manipulasi sistem voting yang berpotensi membuat pemenang 'pesanan' di ajang tersebut.

Akhirnya setahun setelahnya Oscar pun memberlakukan larangan untuk sistem voting tersebut dan memasukan nama sebagai kandidat di luar nominator resmi. Hal Mohr pun menunjukkan jika kemenangannya itu bukan sekadar kesalah sistem saja, karena pada 1944 ia membawa piala keduanya lewat karyanya bertajuk The Phantom of the Opera.




(ass/wes)

Hide Ads