'Janji Joni' Diputar di Amerika Serikat
Senin, 06 Nov 2006 10:12 WIB

Washington D.C - Film-film Indonesia susah menembus pasar Amerika Serikat (AS) yang sangat ketat persaingannya. Namun, bukan berarti tak ada cara untuk memperkenalkan film-film Indonesia kepada publik AS, juga warga Indonesia di AS yang rindu film produksi negara mereka sendiri. Di tahun 2006 ini, giliran film 'Janji Joni' garapan sutradara Joko Anwar dan film dokumenter Gempa Yogya yang diputar di Festival Film dan Fotografi di Washington DC, AS. Festival tahunan ini digelar GRACE Heritage Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan mempererat tali hubungan seni budaya dan pendidikan antara negara-negara ASEAN dan AS. Tahun 2006 ini adalah untuk ketiga kalinya digelar Festival Film dan Fotografi. Festival yang berlangsung tanggal 2-5 November 2006 di kantor pusat National Geographic, Washington DC ini menampilkan 13 film dari negara-negara ASEAN. Beberapa negara anggota ASEAN yang ikut serta dalam festival ini adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Salah satu pendiri Grace Heritage, Karina Lee Sudyatmiko tidak bermimpi bahwa festival seperti ini akan membuka jalan bagi film-film ASEAN termasuk Indonesia untuk menembus pasaran di AS. Ia mengakui bahwa pasar film AS susah ditembus film-film Asing."Paling tidak festival seperti ini membuat film-film ASEAN termasuk Indonesia menjadi lebih dikenal. Jadi semacam promosi budaya, apalagi lembaga yang mempererat hubungan budaya antara ASEAN dan AS seperti GRACE Heritage masih jarang sekali," ujar Karina kepada koresponden detikcom di Washington DC, Endang Isnaini Saptorini.Selain film, digelar juga pameran foto yang menampilkan karya empat fotografer yakni HM Yusof dari Brunei Darussalam, Kingsavanh Pathammavong dari Tahiland, Don Gurewitz dari Amerika dan Iwan Bagus, fotografer dan pembuat film asal Indonesia yang sekarang menjadi asisten dosen di American University, Washington DC. Acara puncak Festival ditandai dengan Gala Dinner yang diadakan tanggal 4 November. Malam. Acara yang dihadiri sekitar 500 orang ini diramaikan dengan pagelaran seni dari negara-negara ASEAN. Nampak hadir dalam acara ini adalah Sekretaris Jenderal ASEAN Ong Keng Yong, para Duta Besar negara-negara ASEAN untuk AS termasuk DutaBesar Indonesia Sudjanan Parnohadiningrat."Saya sangat terkesan dengan komitmen dan kemampuan inovatif pendiri GRACE Heritage. GRACE Heritage pantas mendapat dukungan dari semua yang terlibat dalam upaya menciptakan hubungan dan saling pengertian yang lebih baik antara ASEAN dan Amerika Serikat," kata Sekjen ASEAN Ong Keng Yong dalam kata sambutannya.Kebanggaan juga dirasakan Karina. Menurut warga Indonesia yang mendirikan GRACE Heritage bersama Yasmin Wibisono -putri pengamat ekonomi Christianto Wibisono-, sambutan masyarakat dalam festival tahun ini lebih besar dari sebelumnya. (dit/dit)