Faozan Rizal, kameramen senior, yang tentu memiliki peran penting di produksi film. Ia selalu mengutamakan kualitas dalam setiap karyanya.
Faozan Rizal mengatakan bahwa ia selalu mencari sutradara yang serius dalam menggarap film. Ia juga ingin menggarap film yang memiliki cerita yang berbeda dari film-film yang sudah ada sebelumnya.
Dalam film terbarunya yang berjudul Syirik, Faozan Rizal bekerja sama dengan sutradara muda, Hestu Saputra. Faozan Rizal mengaku terkesan dengan keseriusan Hestu Saputra dalam menggarap film.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menerima ajakan Hestu Saputra untuk menjadi kameramen, karena Hestu ingin memotret cerita Syirik menjadi rangkaian gambar yang menarik untuk ditonton," ujar Faozan Rizal.
Selain keseriusan sutradara, Faozan Rizal juga tertarik dengan cerita Syirik yang berbeda dari film horor yang sudah ada sebelumnya.
"Saya nggak suka memotret ulang, cerita yang sama dengan alasan apapun. Karena buat saya, nggak ada sesuatu ketika kita melakukan pekerjaan yang sukses dilakukan orang lain," ujar Faozan Rizal.
Faozan Rizal merupakan sosok yang terbuka dan tidak malu belajar dari orang yang lebih muda. Ia selalu mempelajari perkembangan teknologi kamera agar tidak gagap menghadapi perkembangan teknologi digital.
"Setiap saat saya mempelajari perkembangan kamera, kalau memang ada masalah saya nggak malu belajar dari anak muda yang memang lebih menguasai teknologi digital," tegas Faozan Rizal.
Faozan Rizal optimis bahwa film Syirik akan mendapat apresiasi dari penonton film Indonesia. Ia yakin bahwa kerja keras dan sungguh-sungguh dalam menghasilkan film yang bagus akan membuahkan hasil yang baik.
"Kerja keras dan sungguh-sungguh untuk menghasilkan film yang bagus, tidak akan mengkhianati hasil. Insha Allah film Syirik akan mendapatkan penonton jutaan. Tinggal keseriusan produser dalam mempromosikan film ini," pungkas Faozan Rizal.
(dar/dar)