Industri Film Lokal Kian Bergairah, Kendari Akhirnya Punya Bioskop

Asep Syaifullah - detikHot
Sabtu, 11 Nov 2023 08:25 WIB
Ilustrasi bioskop. Krists Luhaers/ Unsplash
Jakarta -

Tren positif dari penikmat film di Tanah Air pasca-pandemi COVID membuat industri perfilman makin bergairah dan produktif. Hal ini pun memerlukan dukungan dari infrastruktur seperti penambahan layar bioskop di beberapa daerah.

Produser dan bos MD Pictures, Manoj Punjabi sempat mengeluhkan potensi besar Indonesia ini belum dioptimalkan karena keterbatasan jumlah layar. Ia bahkan membandingkan dengan keadaan di Malaysia yang bisa mendapatkan jumlah penonton hingga 5 sampai 6 juta dengan jumlah penduduk hanya 33 juta orang saja.

"Masih jauh, buat saya itu harusnya film Indonesia dapat 20 sampai 25 juta (penonton) per movie. Tapi ini belum, potensinya harus ke sana. Target 15 juta sih sudah nggak mustahil (untuk saat ini). Belum (perkembangannya), masih bisa dibesarkan lagi karena populasi kita (besar). Di Malaysia penonton terbanyak 5-6 juta penonton, itu 33 juta penduduk. Kita 270 jutaan penduduk masa cuma 10-an juta, jadi at least 20-an juta itu baru wajar," ujarnya saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.

Untuk mewujudkan hal tersebut beberapa pengusaha bioskop di Indonesia tengah giat melakukan pembangunan atau pembukaan di beberapa daerah seperti Kendari, Sulawesi Tenggara sebagaimana yang dilakukan oleh PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau yang dikenal dengan Cinema XXI.


"Setelah melakukan persiapan yang sangat matang, The Park Kendari XXI siap memberikan layanan hiburan menonton film dengan kualitas terbaik, tanpa kompromi, dan harga terjangkau untuk masyarakat Kendari dan sekitarnya," ujar Dewinta Hutagaol, Head of Corporate Communication and Brand Management Cinema XXI.

Dewinta pun menyebutkan ada 80 layar baru yang akan diproyeksikan rampung hingga akhir 2023. Upaya ini untuk mengakomodasi minat masyarakat Indonesia yang 62 persen menyukai menonton film sebagai kegiatan bersama keluarga dan teman.

Berdasarkan hasil riset dari Euromonitor International per awal tahun 2023, Indonesia baru memiliki 7,6 layar per satu juta penduduk. Negara maju rata-rata memiliki 84,3 layar per satu juta penduduk (estimasi 2022) sementara Asia Tenggara rata-rata memiliki 30,2 layar per satu juta penduduk.

Angka ini pun tentunya masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap hiburan berupa film.

Sebelumnya Kabupaten Cianjur juga akhirnya memiliki kembali bioskop setelah 20 tahun lamanya. Terakhir kali bioskop hadir di sana pada 2003 yakni Bioskop Sinar dan Century.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, keberadaan bioskop memang sudah lama dinanti warga Cianjur. Antusiasme masyarakat sudah muncul bahkan ketika dirinya mengecek proses penataan sebelum bioskop dibuka.

Menurut Herman, dengan adanya bioskop di Cianjur, warga tidak perlu lagi pergi ke Bandung atau kota/kabupaten lainnya untuk sekadar menonton film layar lebar.

"Berdasarkan informasi yang saya terima, tiap pekannya ada ribuan warga Cianjur yang pergi ke Bandung untuk nonton di bioskop. Tapi kalau sudah ada kan jadi tidak perlu jauh. Perputaran ekonomi juga bisa terjadi di daerah," ujarnya dilansir dari detikJabar.



Simak Video "Video: Sandiaga Uno dan UMA Siap Investasi USD 300 Juta untuk Industri Film RI"

(ass/sro)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork