Film Challengers sudah menjadi pembahasan yang cukup ramai sejak beberapa bulan lalu. Apalagi setelah beredarnya cuplikan video dari film yang disutradarai oleh Luca Guadagnino tersebut di mana tampak adegan Zendaya tengah bermesraan dengan kedua orang pria di dalam kamar.
Dalam wawancaranya, Zendaya pun mengungkapkan bagaimana kehebatan sang sutradara untuk membuat adegan-adegan romansa dan penuh gairah yang tak hanya harus menampilkan hubungan seksual saja.
"Yang bagus dari Luca adalah ia pintar sekali menemukan sensualitas dan gairah. Ada banyak sekali hanya dalam sebuah adegan. Tensinya cukup terbangun (dengan baik)," ujarnya dalam wawancara bersama Empire sebelum aksi SAG-AFTRA Strike.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam film tersebut Zendaya berperan sebagai Tashi Duncan, mantan gadis ajaib di dunia tenis yang dilatih oleh suaminya Art Donaldson (Mike Faist). Sayangnya keajaiban yang dimilikinya perlahan menghilang dan membuatnya kerap kalah hingga akhirnya membuat pasangan itu harus kembali menemui mantan kekasih Tashi sekaligus sahabat Art yakni Patrick (Josh O'Connor).
Ketiganya pun menjadi dekat dan perlahan Tashi mulai menemukan performa terbaiknya. Hingga akhirnya muncul topik-topik soal seksual di antara mereka bertiga dan membuat cinta segitiga itu muncul kembali.
Pada wawancara berbeda, kekasih Tom Holland itu mengungkapkan jika ada sebuah adegan yang sangat sulit dan membuatnya takut saat melakoninya. Adegan itu adalah saat ia harus bermain tenis. Padahal dalam adegan itu dibantu oleh CGI sehingga ia tak benar-benar memukul bola tenis, ia hanya melakukan gerakan yang benar-benar nyata layaknya seorang atlet saja di depan kamera.
"Makin aku berpura-pura bermain tenis di depan kamera dengan (dihadiri) para penonton, makin besar rasa takut yang ku rasakan," ujarnya dalam wawancara bersama. Elle.
"Bahkan (saat syuting) aku tak menggunakan bola sungguhan," tambahnya.
Challengers disebut-sebut sebagai film komedi olahraga romantis yang mengeksplorasi cinta segitiga intens yang melibatkan pemain tenis profesional dan mantan rival tenisnya. Persaingan dan drama terjadi baik di dalam maupun di luar lapangan ketika masa lalu dan masa kini saling bertabrakan.
Menurut sinopsis resmi film tersebut, Challengers berkisah tentang tiga pemain tenis yang mengenal satu sama lain ketika mereka masih remaja dan masih aktif berkompetisi di turnamen tenis untuk menjadi pemenang grand slam yang terkenal di dunia. Kemudian mereka bertemu lagi untuk menghidupkan kembali persaingan lama di dalam dan di luar lapangan.
(ass/dar)