Raup Rp 10,7 T, Keuntungan Fast X Dianggap Kecil dan Mengecewakan

Raup Rp 10,7 T, Keuntungan Fast X Dianggap Kecil dan Mengecewakan

Asep Syaifullah - detikHot
Rabu, 16 Agu 2023 21:27 WIB
Fast X
Cuplikan adegan dalam film Fast X (2023). dok. Channel YouTube The Fast Saga
Jakarta -

Perihal untung-rugi yang dihasilkan sebuah film tak pernah bisa disamaratakan dan kadang mengundang perhatian publik. Seperti yang terjadi pada Fast X yang disebut telah menghasilkan hingga 704 juta USD atau senilai Rp 10,7 triliun lewat pemutaran secara global ternyata masih disebut hanya memberikan untung yang sedikit bagi Universal Pictures.

Padahal film tersebut menjadi salah satu film paling laris di tahun ini dan juga masuk dalam daftar pendapatan terbanyak dari waralaba milik Vin Diesel tersebut (film terlaris masih dipegang Furious 7 yang dirilis pada 2015). Fast X duduk di posisi ke-4 film terlaris pada 2023 sejauh ini.

Dilansir dari Variety disebutkan jika Fast X hanya memiliki margin yang kecil pada laba yang dihasilkan oleh mereka dan membuat kecewa pihak studio karena tak mampu mendapatkan hasil yang mereka targetkan. Apalagi biaya produksi yang mereka keluarkan cukup besar yakni 340 juta USD atau sebesar Rp 5,1 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena ini ternyata tak hanya menimpa Fast X saja, ada beberapa IP besar lainnya yang juga mengalami nasib serupa atau bahkan lebih buruk lagi. Beberapa film dengan biaya produksi besar seperti Mission: Impossible-Dead Reckoning Part One, Indiana Jones and the Dial of Destiny hingga The Flash turut mengalami pendapatan yang tak sesuai target.

Bahkan Indiana dan Mission: Impossible sampai membuat studio penggarapnya merugi karena gagal menutup biaya produksi mereka.

ADVERTISEMENT

Fast X sendiri ada di posisi lebih baik karena bersaing dengan The Super Mario Bros. Movie, Guardian of the Galaxy Vol.3 dan juga Barbie yang masih terus menambah pundi-pundi pendapatannya. Sayangnya kecilnya margin keuntungan yang diraih itu membuat pihak studio makin ragu untuk meneruskan dua judul akhir dari waralaba tersebut.

Perhatian pun melekat pada Fast X dan Barbie dengan raihan serta margin keuntungan yang diraih. Tentunya mereka lebih memilih untuk menghasilkan film-film seperti Barbie yang hanya menghabiskan biaya produksi senilai 145 juta USD atau sekitar Rp 2,2 triliun dan mampu menghasilkan lebih dari 1 miliar USD hanya dalam waktu yang cukup singkat.

Hal ini pun membuat kekhawatiran jika fenomena yang menimpa Fast X dan beberapa waralaba besar lainnya akan membuat beberapa rumah produksi menjadi takut untuk 'berjudi' pada film dengan biaya besar atau melanjutkan waralaba tersebut.




(ass/dar)

Hide Ads