Di tengah banyaknya film asing yang tayang di layar bioskop Indonesia saat ini, film Kejar Mimpi Gaspol! tetap bertahan. Film yang dibintangi oleh Aswi Welas hingga Tora Sudiro tersebut adalah satu dari dua film Indonesia yang menjejak kuat di layar bioskop.
Film arahan sutradara Hasto Broto ini masih mengundang penonton film Indonesia. Banyak dari mereka terhanyut dalam tawa hingga tanpa sadar meneteskan air mata ketika menyaksikan film tentang upaya seorang ibu tunggal dalam menggapai mimpi yang terpendam lama ini.
Film ini berusaha menyemangati penonton agar terus berusaha tanpa mengenal usia dan selalu berani mencoba. Selain itu, para pejuang mimpi juga merasa dapat inspirasi dan kekuatan, khususnya kalangan perempuan, dari film yang sudah tayang sejak 6 Juli lalu dan masih bertahan hingga hari ini.
"Alhamdulillah, sambutan masyarakat sangat bagus sejauh ini. Terbukti dengan masih bertahannya film kami hingga saat ini. Kami merasakan dukungan dan semangat yang luar biasa dari pecinta film Indonesia," ujar Tyas Abiyoga, produser film Kejar Mimpi Gaspol!, saat diwawancarai di sela-sela acara nobar di Plaza Senayan akhir pekan lalu.
Dalam beberapa momen, film Kejar Mimpi Gaspol! selalu disesaki penonton sehingga jumlah penonton terus tumbuh. Tyas Abiyoga bersyukur film Indonesia yang banyak mengandung nilai-nilai kehidupan serta memiliki sisi edukatif ini mendapat apresiasi lebih.
"Lampung, Solo, Yogyakarta, bahkan Jakarta dalam beberapa kesempatan, penonton sampai rela mengantre. Dukungan seperti ini sangat kami butuhkan. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan mendukung film Indonesia," tutup Tyas.
Film Kejar Mimpi Gaspol! berlatarkan wilayah Bromo, Jawa Timur. Mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu bernama Fifi yang berjuang memberikan kehidupan layak bagi anaknya. Meski sang ibu harus mengorbankan cita-citanya yang sangat berharga.
Fifi diketahui berprofesi sebagai supir mobil Jeep di Bromo yang umumnya dilakukan oleh para pria. Dia pun rela melakoni pekerjaan tersebut.
Kejar Mimpi Gaspol! dibintangi pula oleh Michelle Ziudith, Erick Estrada, Marwoto Kawer, Arief Alfiansyah, dan Nopek Novian.