Film yang Tertukar antara Martin Scorsese dan Steven Spielberg

Film yang Tertukar antara Martin Scorsese dan Steven Spielberg

Asep Syaifullah - detikHot
Senin, 17 Jul 2023 21:28 WIB
The Cecil B. DeMille award recipient director Steven Spielberg (L) and presenter-director Martin Scorsese pose in the press room at the 66th Annual Golden Globe Awards held at the Beverly Hilton Hotel on January 11, 2009 in Beverly Hills, California. AFP PHOTO/JEWEL SAMAD (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)
Steven Spielberg dan Martin Scorsese. AFP/JEWEL SAMAD
Jakarta -

Pada era 90-an, ada dua nama sutradara besar yang mengguncang Hollywood dengan karyanya, yakni Steven Spielberg dan Martin Scorsese. Beragam karya dari tangan mereka pun menjadi film yang sangat ikonik bahkan hingga saat ini.

Namun di antara semua karyanya tersebut, terselip cerita unik di mana masing-masing sempat memiliki hasrat untuk menggarap film yang seolah tertukar di antara mereka. Bagaimana kisahnya?

Film Schindler's List ternyata sudah lama menarik minat dari Steven Spielberg. Film itu pun awalnya 'digodok' selama 10 tahun sebelum akhirnya jatuh ke tangan Spielberg dan dirilis pada 1993. Kisahnya berawal dari buku Schindler's Ark yang dipublikasikan pada 1982 membuat Spielberg jatuh cinta pada kisah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lewat buku biography of Steven Spielberg karya Joseph McBride, dituliskan sang sutradara bahkan meminta pada eksekutif Universal Studio untuk membeli hak dari buku itu. Sayangnya, ia masih merasa belum siap untuk menggarapnya setelah bertemu dengan salah satu korban selamat yakni, Leopald Page.

Film ini pun sempat jadi rebutan beberapa sutradara, seperti Fred Schepisi (A Cry in the Dark) yang meminta pada izin pada Spielberg untuk menangani proyek itu. Spielberg pun tak memberikannya dan memilih Roman Polanski.

ADVERTISEMENT

"Berikan padaku, aku pikir kau tak punya cukup keberanian untuk tak menggunakan crane atau dolly," ujar Fred yang ditulis dalam buku tersebut.

Cuplikan adegan di dalam film Schindler's List (1993).Cuplikan adegan di dalam film Schindler's List (1993). Foto: Dok. Universal Pictures

Sayangnya, Roman Polanski tak menerima pinangan tersebut dan memilih untuk menggarap The Pianist. Ia pun kembali mencari beberapa nama lainnya dan salah satunya adalah Martin Scorsese. Ia percaya jika Scorsese pasti bisa mengeksekusi cerita itu dengan baik dan berhasil menyuguhkan kebrutalan atas kisah nyata itu.

"Kurasa Marty (Scorsese) akan membuat film tersebut dengan sangat baik," ujarnya pada 1994 kala diwawancarai Entertainment Weekly.

Scorsese pun menyetujuinya dan mengajak Zallian untuk menulis naskahnya, namun lagi-lagi muncul perdebatan di benaknya. Ia tak mau lagi mengulang kontroversi seperti yang pernah muncul saat ia menggarap The Last Temptation of Christ.

Ia merasa dirinya mungkin tak bisa membawa cerita dengan versi yang lebih adil untuk kedua belah pihak dalam kisah tersebut.

Film Directors Martin Scorsese (L) and Steven Spielberg (R) chat upon arriving at The White House in Washington, DC for a reception honoring the recipients of the 2015 Kennedy Center Honors, December 6, 2015.    AFP PHOTO / Chris KLEPONIS (Photo by CHRIS KLEPONIS / AFP)Film Directors Martin Scorsese (L) and Steven Spielberg (R) chat upon arriving at The White House in Washington, DC for a reception honoring the recipients of the 2015 Kennedy Center Honors, December 6, 2015. AFP PHOTO / Chris KLEPONIS (Photo by CHRIS KLEPONIS / AFP) Foto: AFP/CHRIS KLEPONIS

"Aku khawatir jika aku tak akan bisa memberikan keadilan pada situasi (tragedi) itu. Aku hampir menyutradarainya. Tapi aku sudah punya kerjaan lainnya yang harus kugarap saat itu," ucapnya pada Deadline.

Sutradara Jurassic Park itu ternyata masih menyimpan asa untuk menangani film tersebut. Setelah pemikiran panjang, Spielberg pun akhirnya mengambil risiko (yang juga melibatkan keluarganya) untuk mengangkat kisah terkait Holocaust itu. Untuk mengambil kembali kerjaan tersebut, Spielberg merayu Martin Scorsese dengan menawarkan proyek remake film Cape Fear yang dulu dibuat oleh Robert Mitchum dan Gregory Peck pada 1961.

Tawaran itu pun tentunya diterima oleh Martin Scorsese yang juga tengah gundah. Keduanya pun setuju untuk menukar film tersebut dan berhasil memberikan salah satu film terbaik hingga saat ini.

"Aku sedang tak mood (menggarap Cape Fear), sesederhana itu. Aku tak bisa yakin jika diriku bisa membuat film seram tentang keluarga yang jadi korban seorang maniak," kenang Spielberg.

Jika kita sedikit berandai-andai bagaimana jadinya Schindler's List di tangan Martin Scorsese dan apakah hasilnya akan berbeda, maka ada sedikit bocoran yang sempat diberikan dalam laporan Entertainment Weekly. Disebutkan naskah yang ditulis Scorsese dan Zallian memiliki akhir cerita yang berbeda dan tak hanya fokus pada Schindler saja.

Ia pun tentunya akan mengajak Robert De Niro untuk memerankan karakter utama di film itu.

"Jika aku menggarapnya, itu tentunya tak akan jadi se-hit seperti saat ini. Itu mungkin masih menjadi film yang bagus dan aku juga punya beberapa ide, kebanyakan ditampilkan (Spielberg) di sana. Aku juga punya akhir cerita yang berbeda. Aku pun mengagumi film tersebut," pungkas Scorsese saat diwawancarai Deadline.




(ass/mau)

Hide Ads