.webp)
Naskah Die Hard teronggok cukup lama saat ditawarkan pada agen-agen Hollywood. Banyak aktor kelas A, yang tak mau mengambil risiko untuk berperan sebagai John McClane dalam film tersebut karena beragam adegan intens yang dihadirkan di dalam naskah yang lebih dari 25 halaman itu namun tak menampilkan sang protagonis sebagai seorang pahlawan.
Penolakan itu disebutkan oleh sang penulis naskah, Steve de Souza dalam buku The Last Action Heroes: The Triumph, Flops, and Feuds of Hollywood's Kings of Carnage yang ditulis oleh Nick de Semlyen. Humor sarkas yang dihadirkan de Souza pada naskah tersebut sebenarnya menampilkan tokoh yang pengecut karena selalu menghindari kejadian-kejadian berbahaya di depannya.
Ia lebih berbicara soal melarikan diri dibandingkan adegan aksi keren yang tengah menjadi trend kala itu. Hal ini pula yang membuat sejumlah nama seperti Clint Eastwood, Richard Gere, Arnold Schwarzenegger, Harrison Ford, Al Pacino hingga James Caan menolaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"James Caan mengatakan langsung padaku,'Aku sudah membaca naskahnya dan pria ini (McClane) berlari saja untuk 25 halaman pertama," kenangnya.
Naskah itu akhirnya berlabuh pada Bruce Willis yang langsung jatuh cinta pada karakter itu. Bruce yang tengah digandrungi sebagai bintang televisi pun mencoba genre film aksi yang kemudian membuatnya jadi salah satu bintang laga paling terkenal di era tersebut.
Kejadian itu terjadi saat ia tengah disibukkan dengan acara televisi Moonlighting. Program yang tengah naik daun itu terpaksa rehat karena lawan mainnya, Cybill Shepherd tengah hamil, sehingga mereka memutuskan untuk hiatus selama 11 pekan ke depan. Dan tawaran Die Hard pun mendarat di tangannya.
Sutradara John McTiernan pun langsung menaruh kepercayaan pada Bruce Willis, meskipun beberapa orang meragukannya karena komentar buruk soal penampilannya di Blind Date sebelumnya. Dan muncul rumor jika Bruce hanya mendapatkan peran-peran yang selalu ditolak kebanyakan aktor Hollywood.
 Cuplikan adegan Bruce Willis di Die Hard (1988). Foto: Dok. Ist |
"Bruce selalu berhasil menaklukan karakter di televisi dan di layar lebar itu (seringkali) tidak berhasil. Saat penonton melihat Bruce secara dekat dan jelas, mereka sepertinya tak menyukainya," papar McTierman.
Bruce Willis membuktikan kepercayaan yang diberikan dengan maksimal. Sebulan sebelum syuting, ia mengubah gaya hidupnya. Ia pergi ke gym, berhenti minum alkohol dan menjaga pola makannya. Namun ia kembali diuji saat syuting perdana di mana harus melakukan sebuah adegan berbahaya.
Ia diminta mengenakan celana hitam panjang, bertelanjang dada dan kaki lalu mengolesi seluruh kulitnya yang terlihat di kamera dengan sebuah gel yang mencegahnya terkena luka bakar. Bruce Willis pun paham benar jika nyawanya dipertaruhkan di adegan yang melibatkan bahan peledak tersebut namun ia tetap menjalaninya.
"Saat ia melakukannya, sebuah kantong besar berisikan bensin diledakkan membuat sebuah bola api besar yang menerbangkan Willis hingga nyaris jatuh ke sisi luar," tulis de Semlyen.
 Cuplikan adegan Bruce Willis di Die Hard (1988). Foto: Dok. Ist |
"Ketika aku mendarat, semuanya berlari ke arahku dan aku pikir mereka akan mengatakan,'Bagus Nak!' Ternyata mereka melakukannya untuk melihat apakah aku masih hidup atau tidak karena aku hampir jatuh di tempat yang salah," kenang Bruce Willis.
Parahnya lagi ternyata keputusan untuk melakukan adegan berbahaya tersebut di awal syuting ternyata disengaja agar pihak studio masih memiliki waktu untuk mencari aktor lainnya jika terjadi kecelakaan saat syuting.
(ass/wes)
