Saingi Avatar 2, M3GAN Raup Rp 700 M di Minggu Perdana

Film horor M3GAN berhasil meraup catatan mengejutkan di minggu perdana penayangannya dengan total pendapatan mencapai 45 juta USD atau senilai Rp 700 miliar secara global. Film yang menceritakan boneka horor itu memang sudah jadi perbincangan di dunia maya sebelum tayang.

Pendapatan tersebut didominasi oleh penayangan domestik di mana mereka ditayangkan di 3509 bioskop di Amerika Utara sejak 6 Januari lalu dan meraih pemasukan yang sangat impresif mencapai 30,2 juta USD. Sementara untuk pemutaran secara internasional mencapai 14,8 juta USD.

Mereka pun berhasil mengalahkan pendapatan Avatar: The Way of Water yang mendapatkan 11,4 juta USD di hari ke-4 penayangannya sementara M3GAN telah berhasil mencapai 11,7 juta USD hanya dalam jangka waktu tiga hari saja. Keuntungan itu pun sangatlah besar mengingat jika film ini hanya memakai biaya produksi sebesar 12 juta USD saja.

Meski begitu pendapatan total secara global di antara keduanya masih terpaut jauh dan film James Cameron itu masih nyaman bertengger di puncak box office.

M3GAN pun seolah membuktikan jika para penonton masih haus dengan kisah-kisah dari boneka horor. Terlepas dari penggarapan yang apik oleh Gerard Johnstone, film tersebut pun memiliki strategi yang sangat dipuji-puji oleh banyak media dan kritikus.

Sadar penonton mereka lebih banyak remaja, pihak studio pun membuat gimmick di media sosial untuk memperkenalkan M3GAN, sang boneka horor di film tersebut. Mereka membuat para netizen bisa balas-balasan DM via Twitter. Selain itu ada pula konten-konten lainnya yang diramaikan di TikTok hingga menjadi meme yang viral.

Selain itu James Wan selaku produser pun mengutarakan strategi mereka di mana mengubah target penonton di menit-menit akhir. Ia mengaku jika seharusnya film itu diberikan rating dewasa (R-rated) namun mereka memilih mengubahnya menjadi PG-13 untuk memperluas spektrum penonton.

Ia pun tak mempermasalahkan adegan-adegan penuh darah dan kekerasan lainnya jadi tak bisa ditampilkan, karena mereka juga berniat untuk merilis versi r-ratednya di kemudian hari.

"Tak ada hal yang memalukan untuk Universal, aku mengerti karena trailernya viral, para remaja mulai berdatangan dan ingin sekali melihatnya. Seharusnya itu menjadi film dewasa...Aku mendengarnya dari kisah di buku. Namun ya, itu seharusnya lebih penuh darah," tuturnya dalam wawancara bersama Yahoo! Entertainment.