Sianida, serial orisinal WeTV yang baru saja rilis pada Rabu (25/8), cukup mendapatkan sorotan di media sosial. Di samping kisahnya yang mengusung kasus pembunuhan kopi sianida, serial ini juga menampilkan sepasang lesbian yang cukup mendapat banyak perhatian masyarakat khususnya di media sosial.
Sianida berkisah tentang Amelia (Jihane Almira) dan Jenny (Aghniny Haque) merupakan sepasang kekasih yang saling mencintai sejak awal. Serial yang dibintangi oleh Jihane Almira dan Jenny berperan sebagai pasangan lesbian menjadi serial Indonesia pertama yang secara berani menampilkan LGBT.
![]() |
Kisah cinta pasangan sejenis memang masih menjadi isu yang tabu untuk diangkat dalam sinema Indonesia. Meski LGBT masih menjadi isu yang tabu dalam perfilman di Indonesia, peran Aghniny Haque dan Jihane Almira dalam serial Sianida tidak terlalu banyak mendapatkan komentar negatif di media sosial. Sebagian penonton justru lebih fokus pada kasus kopi sianida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perihal LGBT dan perfilman Indonesia, jauh sebelum serial Sianida ini rilis sebenarnya ada beberapa film Indonesia yang juga mengaitkan LGBT dalam ceritanya. Bahkan yang sempat sangat heboh pada tahun 2019 lalu yaitu film Kucumbu Tubuh Indahku sangat erat dikait-kaitkan dengan LGBT.
Kucumbu Tubuh Indahku ini banyak mendapat respon negatif dari masyarakat karena dikaitkan dengan isu LGBT. Bahkan mengalami pencekalan dari beberapa golongan masyarakat akibat dianggap mempromosikan LGBT.
Padahal Kucumbu Tubuh Indahku merupakan film yang mengisahkan tentang seorang penari Lengger yang sedang mencari jati dirinya. Namun, tarian lengger ini sebuah tarian adalah sebuah tarian yang dilakukan oleh laki-laki berpenampilan seperti perempuan.
Hal itulah yang dipermasalahkan sejumlah masyarakat yang menganggap film ini mempromosikan LGBT. Padahal lengger merupakan kesenian asli Indonesia dari daerah Banyumas.
![]() |
Selain Kucumbu Tubuh Indahku masih ada beberapa film Indonesia lainnya yang erat dengan LGBT seperti film Arisan! (2003), Berbagi Suami (2006) dan Lovely Man (2011). Sama halnya dengan Kucumbu Tubuh Indahku, film Lovely Man juga sempat mendapat cekalan dari sejumlah organisasi masyarakat dan hanya tayang selama enam hari akibat dikaitkan dengan LGBT.
Hal itu membuktikan bahwa memang benar LGBT masih menjadi isu yang tabu dalam perfilman Indonesia. Namun, serial Sianida yang juga mengusung cerita hubungan sejenis ini masih mendapat respon yang cukup baik dari masyarakat khususnya di media sosial.
Baca juga: Kenalan dengan Pasangan Sejenis di Eternals |
Meski sempat heboh tentang adegan ciuman Aghniny dan Jihane, respon para penonton setelah menyaksikan episode 1 dari serial Sianida juga tidak melulu menyoroti perihal pasangan sejenis. Masih banyak yang lebih fokus pada kasus pembunuhan kopi sianida terhadap Amelia.
Cukup banyak komentar yang justru menerka-nerka siapa dalang sebenarnya di balik kasus kopi sianida.
(ass/ass)