Setiap 17 Agustus masyarakat akan merayakan HUT dari Republik Indonesia. Biasanya, untuk merayakan hari yang sakral ini diwarnai oleh upacara bendera dan perlombaan-perlombaan menarik yang bertujuan untuk menghormati jasa para pahlawan yang telah gugur.
Di tengah pandemi seperti ini, melaksanakan upacara dan mengadakan perlombaan tentu akan sulit. Oleh karena itu, cara lain untuk menghormati jasa para pahlawan kamu bisa menonton film tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia yang kini telah mencapai usia ke-76. Hal tersebut dapat membuat kita lebih menghargai pahlawan yang telah mempertaruhkan nyawa demi negara.
Bagi kamu yang ingin menonton film-film tersebut, berikut detik bagikan 10 rekomendasi film tentang perjuangan kemerdekaan Indonesia!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Pasukan Berani Mati (1983)
![]() |
Pada 1983 lalu, Imam Tantowi pernah menggarap film tentang perjuangan rakyat Indonesia dengan judul Pasukan Berani Mati. Film tersebut mengisahkan orang-orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk melawan penjajah.
Kisah dari film ini berawal ketika Kapten Bondan (Dicky Zulkarnaen), seorang pemimpin battalion harus gugur ketika melawan Belanda. Saat itu, pasukannya hanya tersisa enam orang saja. Mereka yang tersisa membentuk pasukan berani mati dan berhasil menyerang markas Belanda.
2. Merah Putih (2009)
![]() |
Film Merah Putih yang rilis pada tahun 2009 merupakan bagian pertama dari "Trilogi Merdeka". Ini merupakan salah satu film sejarah terbaik yang mengisahkan para pejuang Indonesia yang kembali melawan Belanda setelah kemerdekaan, tepatnya pada tahun 1947.
Selain dibintangi oleh aktor ternama seperti Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, Darius Sinathrya, hingga Donny Alamsyah, suasana perang dalam film ini begitu terlihat nyata seakan kita sebagai penonton sedang terlibat dalam perang.
Merah Putih mungkin akan menjadi salah satu film nasional yang mendapat sentuhan Hollywood. Hal itu terjadi karena 'Merah Putih' melibatkan ahli-ahli Hollywood untuk proses produksinya, salah satunya ahli efek visual Adam Howarth yang sempat sukses dengan 'Saving Private Ryan' dan 'Blackhawk Down'.
Apalagi Merah Putih sudah memakan biaya produksi sebesar US$ 6 juta dollar. Maka tak heran jika film ini masuk dalam nominasi sebagai Musik Original Terbaik dalam ajang Piala Citra.
Sekuel selanjutnya dari Merah Putih yang berjudul 'Darah Garuda' dan 'Hati Merdeka' secara berturut-turut dirilis pada tahun 2010 dan 2011.
3. Sang Pencerah (2010)
![]() |
Sang Pencerah merupakan film garapan Hanung Bramantyo yang mengangkat kisah nyata dari pendiri Muhammadiyah, yaitu KH Ahmad Dahlan. Film tersebut melibatkan bintang papan atas seperti Lukman Sardi, Yati Surachman, Giring Ganesha, Zaskia Adya Mecca, hingga Sujiwo Tejo.
Kisah berawal ketika KH Ahmad Dahlan yang baru pulang dari Mekkah dan melihat warga kampungnya yang keliru dalam melaksanakan ajaran agama. Selain memiliki tugas membenarkan kembali ajaran yang salah tersebut, dia juga harus berulang kali terlibat masalah dengan pihak Belanda yang turut andil dengan rusaknya ajaran islam di kampungnya.
Berkat cerita yang menarik serta makna yang dalam mengenai nilai-nilai perjuangan dalam melawan penjajahan, film ini mendapatkan penghargaan dalam ajang Jakarta International Film Festival (JIFFest) ke-12 pada tahun 2010.
4. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
![]() |
Film ini menjadi film yang paling cocok untuk ditonton pada 17 Agustus karena mengisahkan tentang presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Mengikuti kisah pria Bernama Kusno yang sejak kecil sering sakit-sakitan. Hingga kedua orang tuanya mengganti nama anak tersebut dengan Soekarno.
Dalam film ini, kita akan melihat Soekarno tampil dengan pidato-pidatonya yang penuh semangat. Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini begitu detail mulai dari peristiwa pengasingan Soekarno hingga detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Hebatnya, film ini pernah memenangkan penghargaan di ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA Award) sebagai Skenario Terbaik. Ario Bayu yang berperan sebagai Soekarno serta Lukman Sardi sebagai Moh. Hatta juga masuk dalam nominasi Aktor Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik dalam ajang tersebut.
5. Sang Kiai (2013)
![]() |
Sang Kiai mengangkat kisah dari KH Hasyim Asyari (Ikranagara) yang merupakan sosok dibalik berdirinya Nahdlatul Ulama (NU). Saat itu, beliau menolak melakukan Seikerei (menghormati matahari) karena hal tersebut menyimpang dari agama Islam.
Melihat permasalahan tersebut, KH Wahid Hasyim (Agus Kuncoro) mencari jalan diplomasi dengan pihak Jepang untuk membebaskan sang ayah yang ditangkap. Namun pria Bernama Harun (Adipati Dolken) berpendapat lain dan mencoba mengusir penjajah dengan kekerasan yang justru membuat banyak korban jiwa dari Indonesia.
Film ini berjaya pada ajang Piala Citra 2013 lalu dengan mendapatkan empat penghargaan, yaitu Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Rako Prijanto), Aktor Pendukung Terbaik (Adipati Dolken), dan Musik Terbaik.
6. Jenderal Soedirman (2015)
![]() |
Setelah meraih kesuksesan dengan membintangi Sang Kiai, Adipati Dolken kembali terlibat dalam film biografi dengan memerankan Jenderal Soedirman. Film tersebut berfokus pada perjuangan sang Jenderal yang tengah mengalami sakit keras namun tetap berusaha menjalankan misi gerilya selama tujuh bulan lamanya.
Walaupun hanya memiliki satu paru-paru ketika menjalankan misi tersebut, dia dan pasukannya berhasil membuat pasukan Belanda kewalahan. Hal ini membuat Belanda akhirnya menandatangani perjanjian Roem-Royen. Pada titik inilah Belanda mulai mengakui kedaulatan bangsa Indonesia.
7. Battle of Surabaya (2015)
![]() |
Batle of Surabaya merupakan film animasi yang mengisahkan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Walaupun tokoh-tokoh dalam film ini adalah tokoh fiktif, hal tersebut tidak mengurangi keseruan dalam menontonnya.
Kisah dalam film ini mengadaptasi peristiwa besar di Surabaya, yaitu pertempuran 10 November. Berfokus pada seorang tukang semir sepatu Bernama Musa yang bertugas juga menjadi kurir bagi arek-arek Suroboyo dan TKR.
Film ini juga menjadi salah satu film Indonesia tersukses di ajang Internasional. Dikerjakan oleh animator-animator muda Indonesia, film ini juga dilirik oleh Walt Disney Pictures yang kemudian membantu distribusi ini secara global.
Battle of Surabaya berhasil meraih 19 penghargaan sebagai film terbaik di berbagai ajang seperti International Filmmaker Festival of World Cinema, European Cinematography Awards, Gold Movie Awards, Milan International Filmmaker Festival 2017 hingga Hollywood International Moving Pictures Film Festival.
Baca juga: 5 Film Perang Terlaris Sepanjang Masa |
8. Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)
![]() |
Nama Tjokroaminoto pasti sering kamu temui dalam buku sejarah mengenai Kebangkitan Nasional. Kisah dari tokoh ini diadaptasi menjadi sebuah film oleh Garin Nugroho pada tahun 2015 lalu dengan judul Guru Bangsa Tjokroaminoto.
Film yang dibintangi oleh Reza Rahadian ini mengisahkan perjuangan HOS Tjokroaminoto yang rela melepas status bangsawannya demi bekerja sebagai kuli Pelabuhan. Dia mencoba berjuang bersama rakyat demi menyamakan hak dan martabat masyarakat Indonesia.
Sosok Tjokroaminoto menjadi tokoh lahirnya Gerakan Kebangkitan Nasional. Suasana tahun 1900-an dalam film ini begitu terasa, Dalam ajang Piala Citra, film ini berhasil meraih tiga penghargaan untuk Sinematografi Terbaik, Pengarah Seni Terbaik, dan Desain Kostum Terbaik.
9. Kartini (2017)
![]() |
Nama R.A. Kartini sebagai pahlawan perempuan Indonesia tidak akan pernah pudar di dunia Pendidikan. Kisahnya diangkat oleh Hanung Bramantyo dalam sebuah film berjudul kartini pada tahun 2017. Berbeda dengan pahlawan lain yang berjuang menggunakan fisik, Kartini (Dian Sastrowardoyo) saat itu berjuang melalui dunia Pendidikan.
Saat itu, akses pendidikan masih sangat terbatas untuk kaum perempuan. Kartini menjadi tokoh emansipasi bagi kaum wanita. Berkat jasanya, Kartini akan selalu dikenang sebagai inspirasi kaum wanita yang memperjuangkan hak-haknya.
Dalam ajang Piala Citra, film ini berhasil masih dalam 14 nominasi dan memenangkan satu diantaranya yaitu untuk Aktris Pendukung Terbaik, yaitu Christine Hakim yang memerankan tokoh Ngasirah.
10. Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)
![]() |
Terakhir, ada film keluaran tahun 2018 yang berjudul Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta. Film ini menceritakan Sultan Agung (Ario Bayu) yang gagah berani dan ambisius. Beliau berani menentang VOC dengan menyerangnya langsung di Batavia.
Selain itu, dia juga harus mengemban tanggung jawab untuk menyatukan adipati-adipati di tanah Jawa yang sebelumnya terpecah belah karena ulah VOC.
Di samping totalitas perjuangannya dalam mempertahankan tanah air, Sultan Agung harus rela mengorbankan cinta sejatinya yaitu Lembayung (Putri Marino). Hal tersebut karena beliau terpaksa menikahi perempuan ningrat yang bukan pilihan hatinya.
(ass/ass)