.webp)
Pandemi COVID-19 masih menjadi momok bagi kita semua di masa sekarang. Sebuah film pendek berjudul Riuh berusaha memotret suka duka publik kebanyakan menghadapi situasi pandemi saat ini.
Riuh menceritakan tentang sekelompok warga di sebuah gang di sudut Jakarta yang diberi sosialiasi untuk waspada terhadap virus tersebut. Meski pandemi ini sudah menelan korban yang tak sedikit, masih ada sejumlah pihak yang meragukan adanya virus ini yang penyebarannya menular salah satunya lewat sentuhan.
Dikemas secara komedi dan penuh humor, Riuh menampilkan keraguan sebagian kecil masyarakat kita (mungkin juga dunia) atas bahaya Virus COVID-19 yang belum terselesaikan hingga saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang sengaja dibuat dengan cara penyampaian paling sederhana, komedi," kata Lola Amaria usai preview "Riuh" di Jakarta, baru-baru ini.
"Dengan cara sederhana dan komedi ini kita ingin beri pemahaman bahwa Covid ini berbahaya. Masyarakat perlu untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya demi keluarga dan juga lingkungannya," sambung Lola.
Didukung oleh KPC PEN Kominfo, dan PFN, film pendek ini dilakoni secara teatrikal oleh sejumlah pendukungnya seperti Putri Ayudya, Maryam Supraba, Ruth Marini, Lily Suardi, Ken Zuraida, Gesata Stella, Eduwart Manalu, Irna Juffe, Sapto Soetarjo, Alyssa Abidin Mikael, Yukio NA, Khafi Maheza, Dennis Danendra Iswara, dan Mutiara Aulia Zahra.
 Film pendek Riuh Foto: (dok.ist) |
Penampilan mereka memancing kesadaran yang dikemas komikal ihwal bahaya pandemi.
Cerita ini dibangun dari kehidupan sekelompok masyarakat menengah ke bawah di kota besar, yang tinggal di rumah petak, yang dekat dalam realitas sehari-hari.
Setelah film pendek dengan pesan HIV-AIDS pada Calon Pengantin, Riuh menjadi karya baru Lola Amaria.
Film ini dapat disaksikan secara gratis. Riuh tayang dan dapat dinikmati lewat YouTube mulai 29 Desember 2020.
(doc/doc)
