Sebagai salah satu pemeran sekaligus produser, Dian Sastrowardoyo senang film Guru-guru Gokil tayang di Netflix. Film ini berkesempatan memiliki penonton yang lebih luas.
"Pas udah jadi (filmnya), we're happy about it. Aku bangga banget, nggak nyangka sebagus itu. Udah lega, Netflix juga suka, itu udah bukan beban lagi tapi bangga," tutur Dian Sastrowardoyo.
Dian punya kesan tersendiri menjadi produser dalam Guru-guru Gokil. Meski bebannya bertambah, Dian mengatakan di sisi lain ia banyak belajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Guru-guru Gokil: Uang Bukan Segalanya |
"Banyak belajar, pusingnya tuh kalau aku ngeri-ngeri sedep. Nggak sampai kapok sih tapi jadi ngerasain tantangan baru, susah juga ya cari duit. Cari investor, gimana ngeyakinin supaya mereka mau invest, gimana biar film kita beda sama film lain," tuturnya.
Di Netflix, Guru-guru Gokil menerima akses penayangan hingga 192 negara. Dian mengatakan, pesan dalam film ini diharapkan bisa sampai ke banyak guru-guru lain di luar Tanah Air.
"Aku punya harapan, ini film tentang guru-guru di indo. Tapi guru di negara mana aja tu sama, pasti tetep panggilan hati juga. Banyak tantangannya jadi guru, macem-macem lah. Mudah-mudahan cerita guru-guru gokil bisa dinikmati negara lain yang latar belakang beda, tapi kisah perjuangannya sama," tukas Dian.
Guru-Guru Gokil bercerita mengenai Taat (Gading Marten) yang berambisi untuk sukses, namun sering menemui kegagalan dalam karir. Taat selalu beranggapan bahwa kesuksesan itu sama dengan memiliki uang banyak.
Namun, keadaan mengharuskan Taat untuk bekerja menjadi guru pengganti di sebuah sekolah dan di saat yang bersamaan, terjadi insiden yang menimpa para guru. Kejadian tersebut mengubah pandangan Taat terhadap uang, kesuksesan, dan dedikasi para guru.
Guru-guru Gokil sudah tayang di Netflix sejak 17 Agustus 2020.
(doc/doc)