Film Guru-guru Gokil mengangkat kisah tentang para guru yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo hingga Faradina Mufti. Produksi film ini melakukan riset kepada guru-guru asli secara langsung.
Guru-guru yang dijadikan narasumber untuk dituliskan kisahnya itu adalah guru-guru yang menjadi pengajar di sekolah yang berada di kawasan pelosok dan memiliki banyak tantangan dalam mengajar.
"Skrip itu dibangun berdasarkan riset. Kami melakukan beberapa wawancara kepada guru-guru yang ada di pelosok, seperti apa tantangannya. Apa yang paling berat dijalani. Apa sih happynya jadi guru. Kita dapat jawaban yang menarik, ada yang sampai mau nangis. Yang kita dapatkan rata-rata semua orang yg kerja jadi guru ga ada yang mengeruk keuntungan. Rata-rata panggilan hati," ungkap Dian Sastrowardoyo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Guru-guru Gokil: Uang Bukan Segalanya |
Guru-guru Gokil mengisahkan tentang guru-guru di sekolah SMA Gunung Asri. Sebuah insiden hilangnya uang yang merupakan gaji milik mereka membuat para guru bahu membahu mencari siapa pelakunya. Dalam perjalanan mencoba menemukan sang pelaku, diperlihatkan bagaimana guru-guru ini mencoba menghadapi tantangan satu ke tantangan lain bersama-sama.
![]() |
"Yang kita mau angkat bukan untuk menjadi judge apakah itu hal yang baik atau buruk, kita mencoba ceritakan seotentik mungkin. Memang guru-guru di indo itu memang tulus, kita mau angkat ketulusan itu. Kita coba hadirkan hal itu di film ini ga kayak ngajarin banget," tutur Dian Sastrowardoyo lagi.
Aktris pemeran salah satu guru dalam film ini, yaitu Faradina Mufti juga memetik banyak pelajaran dari perannya sebagai guru.
"Ini kenapa Bu Rahayu jadi wanita yang multitasking, karena dia harus bisa mengerjakan apa aja yang ada di sekolah. Mungkin karena memang tak ada orang di tata usaha, harus berperan jadi guru matematika. Jadi ya balik lagi, itu nilai-nilai yang memang aku tahu gimana perjuangan guru-guru untuk berdedikasi," tukasnya.
(doc/doc)