Syuting Film Kini Wajib Hindari Adegan Fisik

Syuting Film Kini Wajib Hindari Adegan Fisik

Tim detikhot - detikHot
Rabu, 15 Jul 2020 17:50 WIB
Suasana simulasi pembukaan dan peninjauan tempat hiburan bioskop CGV Cinemas di Bandung Electronic Center (BEC), Bandung, Jawa Barat, Kamis (9/7/2020). Simulasi tersebut dilakukan dalam rangka peninjauan kesiapan tempat hiburan bioskop dalam penerapan protokol kesehatan seperti penggunaan alat pelindung wajah bagi karyawan, pembatas jaga jarak, masker, sarung tangan dan cairan disinfektan seiring tatanan normal baru di tengah pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah memberi regulasi untuk produksi film di masa new normal. Salah satunya menghindari adegan fisik.

Sepertinya bakal menjadi aturan yang berat untuk para sineas. Terlebih, hampir seluruh film dewasa ini ada banyak adegan yang menuntut fisik, seperti film aksi atau adegan di film drama.

Dalam panduan khusus subsektor film dan video diatur untuk menghindari adegan fisik yang memiliki risiko penularan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika tak dapat dihindari, pemeran yang terlibat adegan tersebut harus melakukan tindakan pengamanan khusus, seperti karantina mandiri 14 hari atau tes PCR dengan hasil negatif yang dilampiri pernyataan masa berlaku hasil tes dari instansi berwenang," tulis pernyataan itu.

Selain buat para pemeran, seluruh kru yang terlibat juga diminta untuk melakukan tes. Tapi jangan takut, kalian tak bakal melihat bintang film memakai masker.

ADVERTISEMENT

"Pemeran juga mendapat pengecualian tidak memakai masker hanya pada saat inframe. Namun tetap melakukan langkah-langkah preventif lainnya, seperti jaga jarak, mengunakan faceshield, partisi, dan inovasi lainnya yang dapat meningkatkan perlindungan diri sendiri dan orang di sekitarnya," tulisnya.

Tak sekedar perlindungan diri, ada juga aturan baru untuk tata rias. Para aktor diminta mengupayakan perbaikan tata rambut dengan peralatan sendiri.

"Upayakan agar setiap pemeran membawa peralatan sendiri dan paket rias sendiri, jika tidak, sediakan peralatan dan paket rias terpisah untuk tiap pemeran atau gunakan peralatan rias yang bisa didisinfeksi."

Ada aturan juga buat produksi film yang digarap lebih dari 30 hari. Upaya rapid test atau PCR diminta untuk dilakukan secara berkala untuk seluruh pihak yang terlibat dalam produksi.

Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan tim. Aturan jelas tertulis juga untuk produksi film yang melibatkan lebih dari 5 orang kru dari pemukiman penduduk.




(nu2/nu2)

Hide Ads