Menurut produser Chand Parwez, film tersebut akan dibagi menjadi dua bagian, Hamka (bagian pertama) dan Buya Hamka (bagian kedua). Chand Parwez menambahkan bagian pertama film tersebut telah rampung digarap dan disunting.
"Kami sudah selesai editing, selama pandemi kami tetap editing. Yang pertama sudah selesai keren banget, yang kedua kami sedang menyelesaikannya," ungkap Chand Parwez dalam IG Live bersama CGV.
Dia mengatakan film biopik tersebut mengangkat banyak sekali nilai yang menarik untuk disimak. "Ada tentang keluarga, nasionalisme, ini film yang sangat hanagt," tuturnya.
Meski proses penggarapannya telah hampir rampung, akan tetapi Chand Parwez mengatakan tidak ingin terburu-buru mengeluarkan film itu selepas bioskop dibuka kembali.
Baginya, biopik tentang Hamka adalah film yang tidak lekang oleh waktu sehingga masih akan dapat dapat disaksikan meskipun 2020 telah berganti.
Hingga kini, ia memang masih berencana mengeluarkan filmnya di tahun ini. Akan tetapi ia tidak keberatan apabila akhirnya film mengenai Hamka baru bisa keluar di awal tahun depan.
"Kami lagi ingin mengeluarkannya entah akhir tahun ini atau awal tahun depan. Karena ini kan salah satu film termahal yang pernah dibuat jadi kami nggak mau terburu-buru," ujar dia.
Selain memiliki cerita yang baik dan eksekusi yang bagus, Chand Parwez juga berharap informasi mengenai penayangan film ini bisa tersampaikan dengan tepat sasaran oleh promosi yang tepat.
Maka itu hingga kini, dirinya masih mempertimbangkan kapan akan menayangkan film mengenai ulama besar Indonesia itu.
"Film ini mengedarkannya terencana, promosinya juga harus memadai. Saya ingin terus menghadirkan hal-hal baru dan bisa menghadirkan orang ke bioskop," kata Chand Parwez.
"Pada saat mereka (penonton film) menonton, saya mencoba, film ini memlebihkan ekspektasi mereka dan mereka bilang, 'Oh film ini bagus'," harapnya menambahkan.
(srs/doc)