Meninggalnya pria kulit hitam bernama George Floyd masih memancing kecaman. Dari orang biasa hingga selebriti yang turun ke jalan, ada pula sutradara Spike Lee yang bersuara dengan cara lain.
Sang sutradara mengunggah sebuah film pendek memperlihatkan aksi kekerasan yang dialami tiga pria berkulit hitam dari aparat kepolisian AS.
Film ini berdurasi satu setengah menit yang dibuka dengan sepenggal pertanyaan 'akankah sejarah akan berhenti untuk mengulang?'.
"Ini bukan hal yang baru. Kita menyaksikan kerusuhan di tahun 1960, pembunuhan yang terjadi pada Dr. King. Kita menyaksikan hal ini berulang-ulang. Poinnya adalah, pembunuhan kulit hitam menjadi pondasi bagaimana negara ini didirikan," ungkap Spike Lee seperti dilansir CNN menanggapi film pendek yang ia buat.
Spike Lee menyamakan kematian George Floyd dengan Eric Garner dan tokoh dalam filmnya berjudul 'Do the Right Thing', Radio Raheem. Ketiganya tewas di tangan petugas polisi.
Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis, meninggal pada 25 Mei setelah seorang petugas menekan lututnya ke leher Floyd selama beberapa menit. Insiden itu direkam dalam video oleh publik dan dirilis di media sosial.
Pria kulit hitam bernama Eric Garner meninggal dalam kondisi serupa di tahun 2014. Petugas polisi yang menjadi pelaku kematian Garner tak didakwa.
Simak Video "2 Tahun Kematian George Floyd, Biden Tanda Tangani Perintah Eksekutif "
[Gambas:Video 20detik]
(doc/doc)