Menurut Joko Anwar, proses di balik sebuah produksi film melibatkan banyak hal. Dan prosesnya seringkali tak mudah dan berisiko.
"Beberapa film membutuhkan adegan berbahaya, fighting, action, dsb. Atau butuh medan yg berat. Untuk apa? Untuk memberikan kenikmatan menonton bagi penonton. Walaupun bujet terbatas, tetap kami mau lakukan dengan ikhlas. Kenapa bujet terbatas? Karena kalau mahal gak balik modal," ungkap Joko Anwar.
Baca juga: Setop Streaming IndoXXI Cs! Ini Pesan Joko Anwar
Film Indonesia kesulitan balik modal juga memiliki alasan. Tak dipungkiri, pasar film Indonesia masih terbatas.
Munculnya layanan situs film ilegal sejenis IndoXXI menambah beban tambahan bagi berlangsungnya industri film itu sendiri.
"Kenapa nggak bisa balik modal kalau bujet terlalu besar? Karena pasar film Indonesia masih terbatas, banyak yang nonton tanpa mau membayar," urai Joko.
"Apalagi pasar film Indonesia cuman di Indonesia. Pasar film Amerika seluruh dunia, teman-teman. Sudahlah layarnya terbatas, mau tayang di streaming platform dibajak pula," imbuh sang sutradara ini lagi.
Baca juga: Singgung Penonton di Situs Ilegal, Joko Anwar Ungkap Dampak Pembajakan Film
Seperti banyak bidang dan industri lain, terlebih karena pandemi ini, industri perfilman Indonesia juga mengalami kolaps. Tak sedikit film yang diundur tayang dan berhenti produksi.
Hal ini berdampak pada kru film di lapangan yang akhirnya tak memperoleh pendapatan.
(doc/nu2)