.webp)
Tepat pada hari ini 21 April merupakan hari kelahiran perempuan hebat dan hari peringatan RA Kartini yang telah berhasil membuat perempuan Indonesia bangkit dan percaya diri untuk mengejar cita-cita. Mungkin tanpa adanya Kartini, perempuan Indonesia tidak bisa seperti sekarang yang sukses menjadi apa saja yang diinginkan.
Hilangnya deskriminasi atas perempuan, membuat kamu sadar bahwa perempuan juga memiliki hak berpendapat dan memperoleh hal yang baik untuk dirinya dan orang banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sedih rasanya di hari yang spesial ini kamu belum bisa menikmati Hari Kartini pada umumnya, seperti memakai kebaya bersama teman-teman, melihat adik-adik yang ikut memperingati.
Walaupun kamu tidak bisa merayakan seperti biasanya, selama di rumah saja kamu bisa menonton film-film tentang perjuangan perempuan yang insiratif.
Film perjuangan perempuan tersebut sengaja dibuat untuk menghargai dan menaikkan derajat seorang perempuan, kamu juga akan tahu bagaimana hebatnya perempuan Indonesia memperjuangkan haknya.
Dihimpun detikHot, ini rekomendasi film perjuangan perempuan yang wajib di tonton:
1. Kartini (2017)
 Film Kartini Foto: Offical Kartini |
Film yang disutradarain oleh Habung Bramantyo ini diambil dari kisah nyata yang bercerita tentang perempuan bernama Raden Adjeng Kartini yang memperjuagkan emansipasi di tengah budaya patriarki.
R.A. Kartini mendapatkan gelar sebagai pahlawan perempuan nasional oleh pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden RI No 108, tanggal 2 Mei 1964.
Dian Sasto berhasil memerankan tokoh Kartini dengan sangat apik. Film ini juga pernah diputar di markas besar PBB , di Amerika Serikat.
2. Tiga Srikandi (2016)
 3 Srikandi Foto: 3 Srikandi |
Film yang menceritakan tentang perjuangan perempuan Indonesia ini dimainkan oleh Bunga Citra Lestari, Tara Basro dan Chelsea Islan yang berperan sebagai atlit panah.
Film yang disutradarai Iman Brotoseno ini, bersetting tahun 1988, tahun dimana dunia olahraga mempersiapkan keikutsertaannya di olimpiade ke-24 di Seoul, Korea Selatan.
Banyak masalah yang terjadi kepada tiga perempuan ini, namun mereka tidak patah semangat untuk mengejar cita-cita dan membanggakan Indonesia. Sampai akhirnya, mereka berhasil meraih medali pertama di ajang olimpiade.
3. Sokola Rimba (2013)
 Yohana Marpaung Guru Anak-anak Rimba di Jambi(dok ist) Foto: Yohana Marpaung Guru Anak-anak Rimba di Jambi (dok ist) |
Film yang disutradarai oleh Riri Riza dan Mira Lesmana ini sangat inspiratif untuk perempuan Indonesia, menceritakan tentang sosok Butet Manurung, seorang perempuan Batak, yang mengabadikan hidupnya sebagai seorang aktivis, pelopor, dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat yang terasing, dan berada di daerah yang terpencil.
Butet Manurung dimainkan oleh Prisia Nasution yang sangat cocok dengan perannya. Film ini berhasil meraih beberapa penghargaan yang memotivasi peremuan Indonesia.
4. Athirah (2016)
 Athirah Foto: official Athirah/Miles Film |
Film Athirah ini, diangkat dari sebuah novel karya Alberthiene Endah. Athirah juga merupakan ibu dari mantan Wakil Presiden Republik Indonesia, yaitu Jusuf Kalla. Athirah juga merupakan sosok ibu rumah tangga yang hebat.
Pada film ini Athirah mampu menghadapi kenyataan hidup yang pahit, di saat itu juga ia harus mencari cara untuk dapat menjaga harga dirinya agar tidak terinjak, dan menjaga keutuhan keluarganya.
Film ini juga di sutradarai oleh dua wanita hebat yaitu Riri Riza dan Mira Lesmana. Dan mendapatkan penghargaan sebagai Film Terbaik di ajang Festival Film Indonesia pada tahun 2016, dan meraih 6 Piala Maya 2016, dari 13 nominasi yang didapat.
5. Nyai Ahmad Dahlan (2017)
 Nyai Ahmad Dahlan Foto: Istimewa |
Film perjuangan wanita yang disutradarai oleh Olla Atta Adinara ini, menceritakan tentang kehidupan Siti Walidah, atau yang lebih dikenal dengan nama Nyai Ahmad Dahlan, yang merupakan istri dari pendiri Muhammadiyah, yaitu Ahmad Dahlan.
Bercerita tentang wanita yang menjadi pelopor pergerakan wanita Indonesia dan menjadi tokoh emansipasi wanita seperti R.A Kartini. Nyai Ahmad Dahlan mendirikan yayasan pengajian yang diberi nama Aisyiyah.
(lus/lus)
