Nonton bareng film 'Kucumbu Tubuh Indahku' itu digelar di gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL), kawasan PKOR Way Halim, Bandar Lampung, oleh Klub Nonton Lampung. Baru diputar 30 menit, FPI masuk dan berteriak agar para penonton bubar dan panitia menghentikan film tersebut.
Garin Nugroho akhirnya angkat suara mengenai pemberhentian film nya itu. Meskipun belum mengetahuinya secara jelas, ia menilai seharusnya sikap arogan tersebut tidak seharusnya ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kalau saya yang di Semarang saya lawan. Kalau di Lampung nggak ada saya, saya mau ngapain?," ujar Garin Nugroho saat dihubungi wartawan, Rabu (13/11/2019).
Garin Nugroho menyebut, film 'Kucumbu Tubuh Indahku' telah lulus sensor dan aman untuk ditonton. Ia merasa tidak bersalah telah membuat film itu karena dijalaninya seduai prosedur.
"Film itu telah lulus sensor, jadi sebenarnya penutupan itu memalukan pemerintah, karena saya telah melakukan pekerjaan sesuai prosedur hukum kan, jadi sebenarnya pemerintah sangat dipermalukan, bukan saya," sambungnya.
Garin Nugroho berharap pemerintah bisa bersikap tegas terhadap oknum-oknum yang bersikap arogan dan melanggar hukum seperti itu.
(hnh/kmb)