Menyoal Bahasa Film dalam Diskusi Publik Piala Citra

Menyoal Bahasa Film dalam Diskusi Publik Piala Citra

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Senin, 04 Nov 2019 15:52 WIB
Halaman ke 2 dari 2
2.

Ragam Bahasa Film

Menyoal Bahasa Film dalam Diskusi Publik Piala Citra
Foto: Dok. Instagram/visinemaid

Bahasa film Hollywood kemudian mendunia. Film-film di berbagai belahan dunia lain mencoba melawan dengan menampilkan bahasa film yang lain. Sayangnya, bahasa film yang lain itu dianggap tidak terlalu familiar sehingga sulit diterima pasar secara masif.

"Persoalannya ketika ada pembuat film yang mau bercerita dengan bahasa film yang lain, mau menangkap bukan hanya soal cerita tapi emosi seperti banyak film Eropa atau film-film festival, penonton kadang tidak mengerti karena sudah terbiasa dengan film Hollywood," kata Totot lagi.


Menurut Totot, pemahaman bahwa ada bahasa lain dalam film selain ceritanya seharusnya dibangun dari literasi audio dan literasi visual. Sayangnya, diskursus mengenai bahasa film jarang terjadi di ruang publik.

Padahal dengan adanya bahasa film dan digunakannya gaya bertutur yang lain, film menjadi beragam dan tidak lagi terkesan seragam.


"Padahal kamera ditaruh dimana itu akan mendapat impresi yang berbeda. Misalnya dalam film Hollywood, tokoh diam, penonton dikasih tahu kalau dia sedih. Sedangkan film Eropa, tidak, dia mengambil long-shot, ditahan beberapa lama untuk penonton tidak sekadar diberi informasi, tapi bisa merasakan kesedihannya," ujar Totot.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Informasinya sama, sama-sama menggambarkan tokohnya sedih. Tapi bahasa film yang digunakan berusaha menceritakan informasi itu dengan sesuatu yang lain," lanjutnya.

(srs/doc)
Hide Ads