Ia pun menjelaskan proses kreatif di mana dirinya harus berkolaborasi dengan Meira Anastasia, istri Ernest Prakasa, dalam menggarap proyek tersebut.
"Yang pasti lirik, itu full dari saya. Tapi ada beberapa insepsi dari kata-kata Teh Meira (Meira Anastasia), kayak 'Peluk' dan 'Pelik', itu kan Teh Meira banget," jelas Fiersa saat dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
"Lalu nuansa gitarnya itu nggak boleh dihilangin, itu kan Fiersa bangetlah," lanjutnya.
Untuk film tersebut, Fiersa ditantang untuk membuat lagu yang berisikan lirik penyemangat. Tak habis akal, ia pun memiliki cara untuk menyelesaikan tantangan itu dan menaruh karakter musiknya.
Ia pun mengakalinya lewat visual yang ditampilkan di musik videonya.
"Tapi disisi lain, gimana caranya menyuntikkan musik-musik yang cocok untuk visualnya gitu," ungkapnya.
"Hasilnya tadi, ada gitar akustiknya Fiersa, ada lirik yang Fiersa banget, tapi di background musiknya ada sesuatu yang megah gitu. Ngajak perang gitu, ayo bangun, semangat," sambung Fiersa.
Sebenarnya membuat lagu seperti itu bukanlah hal sulit baginya, namun pelantun 'April' itu memiliki alasan tersendiri kenapa masih memilih lagu-lagu galau.
"Sering lah (lagu ballad). Tapi biasanya sendirian. Cuma biasanya nggak laku lagu saya yang seperti itu, yang laku yang galau," tutupnya.
(ass/nu2)