'Pengabdi Setan' dibuat dalam produksi yang lebih singkat. Sementara 'Perempuan Tanah Jahanam' sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memakan waktu hingga 1,5 bulan, Joko melakukan produksinya berpindah-pindah di banyak tempat. Di samping itu dirinya juga harus melakukan riset terkait kisah yang ia tulis dalam cerita.
Di antaranya riset soal wayang hingga sastra Jawa dan tarian. Di antara peliknya proses pembuatan film ini, Joko bersyukur menemukan orang-orang yang tepat untuk diajaknya bekerja sama.
"Riset wayang kita bekerja sama dengan Ki Asman namanya. Dia adalah ketua dari perkumpulan wayang Indonesia. Untuk tarian kita dikoreografi sama Eko Supriyanto, maestro tari Indonesia. Terus yang mantra-mantra itu diterjemahkan oleh profesor bahasa yang kita pakai di Gundala," tukas Joko.
(doc/wes)