Meski buku itu hanya muncul beberapa kali, tapi objek tersebut memainkan peran utama dalam 'Joker'. Tak cuma lelucon saja, Arthur Fleck juga menuangkan berbagai pikiran gelapnya.
Buku tersebut pertama kali terlihat ketika Arthur malakoni konseling yang dibiayai negara. Selain diminta untuk meminum obat, Arthur juga dituntut untuk menuliskan berbagai kegiatannya setiap saat dalam buku jurnal tersebut.
![]() |
Cara itu dilakukan untuk merekam berbagai perasaan yang ada di dalam kepalanya. Maklum, Joker pernah masuk rumah sakit jiwa dan ia punya penyakit tak bisa berhenti tertawa.
Arthur lantas berbicara kepada pekerja sosial itu tentang isi jurnalnya. Ia mengaku mengubah diary itu menjadi buku lelucon, di mana ia menyimpan ide-ide untuk stand up comedy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Buku lelucon 'Joker' itu telah muncul sebelumnya meski dalam format berbeda. Satu versi dari tahun 1988, disajikan sebagai buku lelucon yang disebut 'Joker's Joke Book'.
Namun, buku yang sebenarnya muncul di Batman # 700. Bahkan buku lelucon Joker menjadi barang penting di setiap periode waktu. Sebab Joker menggunakannya untuk mengumpulkan ide terbaiknya di masa lalu.
Baca juga: 'Joker' Terinspirasi dari Film Ini |
Dari jurnal itu juga terlihat Arthur mulai kehilangan kontrol karena semua hal seperti mendukung hal tersebut. Intrik sosial, politik dan keluarga mengubahnya menjadi sosok jahat haus darah.
Seorang Arthur Fleck yang merupakan komedian kritis itu pun berubah total. Makhluk buas yang selalu ada dalam jiwanya menang.
(nu2/dal)