Nantinya, film tersebut akan berebut tempat dengan film lainnya untuk menjadi nominasi dalam kategori Best International Feature Film atau yang dulu bernama Best Foreign Language Film.
Sebagai sutradara dari 'Kucumbu Tubuh Indahku', Garin Nugroho mengatakan ada banyak faktor yang dapat menentukan berhasil tidaknya sebuah film menjadi nominasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca dari pengalamannya terdahulu, bila ingin masuk nominasi Oscar, sebuah film harus mampu menarik perhatian dewan juri. Setidaknya, mereka harus menyadari keberadaan film 'Kucumbu Tubuh Indahku'.
"Kalau di Oscar, saya pernah mengalami juga, bagaimana kalau kita sudah masuk berapa belas besar, itu dituntut kemampuan PR (public relations) yang luar biasa," kata Garin kepada detikHOT dalam sebuah wawancara.
Tonton juga 'Eksklusif! "Kucumbu Tubuh Indahku": Kritikan Dibalas Oscar'
Butuh Dana Besar untuk Promo Agar Ditonton
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
|
"Banyak sekali tuntutan untuk meletakkan karya kita di majalah-majalah terkemuka, misalnya Variety atau Hollywood Reporter. Kalau dihitung itu membutuhkan dana yang sangat besar sekali," jelasnya.
"Karena kan anggota dari (juri) Academy Awards cukup banyak, itu kebebasan mereka untuk melihat yang mana. Jadi ada persaingan PR yang sangat besar sekali. Untuk masuk menjadi perhatian juri, kualitas film itu pasti, tapi juga kemampuan PR agar orang jadi menonton," sambungnya menerangkan.
Menurut Garin, selain promosi, kualitas film itu tetap penting. Akan tetapi, bagus atau tidaknya sebuah film sebenarnya adalah hal yang relatif. "Ada banyak faktor yang bisa menjadikan film itu baik," ucap Garin.
"Misalnya, ada film yang sebenarnya nilainya B, tapi yang lainnya C, maka dia akan terlihat baik. Atau film yang tidak terlalu bagus, tapi kondisi sosial politiknya tepat," tuturnya.
Menyadari ada banyak faktor yang dapat menjadikan sebuah film sebagai nominasi Oscar, Garin Nugroho mengaku menjalani proses seleksinya tanpa ekspektasi.
"Kalau saya ikut dalam festival, saya tidak pernah punya ekspektasi berlebihan. Ikut dalam festival bergengsi itu sudah merupakan sebuah prestasi, kalau kemenangan itu sejarah," ujarnya.
'Kucumbu Tubuh Indahku' adalah film yang terinspirasi dari kisah hidup penari Lengger, Rianto. Tubuh dan seksualitas menjadi isu yang diangkat dalam itu.
Halaman 2 dari 2