Kehadiran Jerome pada karya sastra milik Pramoedya Ananta Toer ini menjadi kesan yang amat indah baginya. Ia merasa puas dengan film yang berdurasi 3 jam ini.
"Pertama, ngelihat filmnya itu gua nggak nyangka ya. Ini aku ngomong se-nggak bias dan subjektif mungkin ya. Tapi gua ngelihat filmnya itu gua suka banget. Gua ngerasa ini bagus, dari segi pemain, warna, direksinya, sampai skoringnya itu gue nggak nyangka," ujar Jerome saat ditemui di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/8/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengalaman kali ini tampak membuat Jerome belajar hal baru. Saat menonton gala premiere filmnya, Jerome mencoba untuk mengevaluasi diri.
"Selain itu, yang gue lihat dari diri gue, yang pasti kalau lo meranin satu karakter dan lo ngelihat diri lo di layar, 'Ah ini harusnya pasti bisa lebih baik kayak gini nih'. Pasti selalu evaluasi sehingga untuk ke depannya bisa lebih baik lagi," paparnya lagi.
Kali ini, Jerome berperan sebagai anak Belanda yang selalu menggunakan bahasanya. Tentunya ia juga kedapatan untuk mempelajari bahasa dari negeri kincir angin.
Dalam hal ini, Jerome tak merasa banyak mendapatkan kesulitan lantaran ia telah memiliki dasar berbahasa Jerman yang hampir mirip dengan Belanda.
"Lumayan (sulit). Kalau bahasa Belanda itu sendiri untuk dimengerti ada teks ada tulisannya pake bahasa Belanda, buat gue, itu nggak begitu susah," jawabnya.
"Gue bisa ngerti soalnya gue lumayan fasih bahasa Jerman, dan bahasa Jerman sama Belanda kalau kita baca, itu nggak beda jauh. Banyak kemiripannya," pungkas Jerome.
(pig/dal)