'Hobbs & Shaw' Mencoba Menjadi James Bond

Jakarta - Arah waralaba 'Fast and Furious' mulai jelas setelah beberapa film terakhir. Pada spinoff, 'Hobbs & Shaw' pun tak ada dentuman keras atau sebuah terobosan baru.

Bahkan lebih spesifik dalam film ini, semua seperti mencoba menjadi James Bond. Sosok Jason Statham dan Dwayne 'The Rock' Johnson, muncul dengan kekuatan fisik yang ahli dalam bertarung.

Film ini untuk pertama kalinya sebagai waralaba, menyimpang dari karakter Vin Diesel. Mereka cuma fokus kepada pertarungan fisik.

'Hobbs & Shaw' juga punya musuh yang memiliki peralatan canggih. Seorang penjahat megalomaniac tanpa motif nyata dengan teknologi supercanggih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Puncaknya terlihat ketika, Dwayne Johnson sebagai Luke Hobbs kembali ke tempat masa kecilnya. Terasa seperti film Bond klasik, yang melawan penjahat supercanggih dengan kekuatan tradisional dan alam.

Ada berbagai dialog yang bikin penonton tertawa, ditambah perilaku sembrono yang khas di film klasik Bond. Yang paling kental tentu saja, kedua pemeran itu terobsesi dengan diri sendiri.

Luke Hobbs di beberapa waralaba 'Fast and Furious' sebelumnya berperan sebagai polisi yang mengincar keluarga Dominic Toretto. Ia juga jadi orang pertama yang memburu sosok Deckard Shaw karena kejahatan yang diperbuatnya.

Namun setelah waralaba terakhir, keduanya mulai saling bersimpati karena melawan seorang musuh bersama. Sosok Shaw yang merupakan penjahat kelas kakap pun berubah drastis menjadi orang yang benar-benar baik.

Shaw di film ini harus berusaha menyelamatkan adik perempuannya, Hattie yang dibintangi oleh Vanessa Kirby. Tubuh Hattie terinfeksi virus berbahaya yang bisa menghancurkan dunia. Sementara Hobbs terlibat dalam berbagai aksi penyelamatan itu.

Mencoba menjadi James Bond juga ditegaskan dengan kehadiran Idris Elba yang jadi villain utama. Nama tersebut, beberapa bulan belakangan ini disebut-sebut bakal jadi the next Agen 007.