'The Lion King' menjadi live-action kedua yang digarap Jon Favreau setelah 'The Jungle Book'. Sang sutradara menyebut kisah Simba ini lebih mudah ia ciptakan dari live-action sebelumnya.
"Di 'The Jungle Book' lebih menantang karena aku masih harus belajar banyak soal efek visual. Selama dua sampai tiga tahun aku menggarap film tersebut. aku tak memiliki banyak pengetahuan soal bagaimana menciptakan pemandangan dan alam menggunakan komputer," ujar Favreau dalam sesi wawancara eksklusif dengan detikHOT atas undangan DIsney Indonesia belum lama ini.
Dalam 'The Jungle Book', Favreau membawa hutan belantara India hidup di film. Dalam film tersebut dirinya juga membawa beberapa karakter binatang yang dapat berbicara.
![]() |
"Dalam 'The Lion King' aku sudah memiliki pengetahuan yang cukup soal teknik CGI dan bagaimana menerapkannya ke dalam film agar terlihat natural," imbuh sutradara yang juga berperan dalam 'Avengers' sebagai Happy, tangan kanan Tony Stark ini.
Baca juga: Fakta Unik di Balik Kisah 'The Lion King' |
Jon Favreau berharap, imajinasi yang ia berikan dalam kisah-kisah filmnya dapat sampai ke penonton dengan baik. 'The Lion King' dipandangnya sebagai salah satu kisah lama yang punya nostalgia di pikiran banyak orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(doc/dal)