Mawar de Jongh Belajar Banyak soal Masa Lalu Indonesia di 'Bumi Manusia'

Mawar de Jongh Belajar Banyak soal Masa Lalu Indonesia di 'Bumi Manusia'

Hanif Hawari - detikHot
Jumat, 05 Jul 2019 12:25 WIB
Ine Febriyanti dan Mawar de Jongh di 'Bumi Manusia' Foto: Dok. Falcon Pictures
Jakarta -

Film yang diadaptasi dari karya besar Pramoedya Ananta Toer, 'Bumi Manusia' melibatkan bintang muda Mawar de Jongh. Diakui dara berdarah Indo ini kisah 'Bumi Manusia' berada jauh dari wawasannya sebagai anak muda zaman sekarang yang besar di era milenial.

Latar dan unsur dalam cerita 'Bumi Manusia' menjadi hal baru bagi Mawar. Diwawancarai baru-baru ini di peluncuran trailer 'Bumi Manusia', dirinya pun membeberkan hal-hal apa saja yang terasa asing di telinganya.

"Aku banyak bertanya-tanya. Apa itu Nyai, gundik itu apa sih? Aku kayak jarang mendengar kata-kata itu," ungkap Mawar saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.


Istilah itu digunakan bagi karakter Nyai Ontosoroh yang dalam film adalah sosok ibu Mawar de Jongh. Mawar berperan sebagai putri berdarah Indo dari perkawinan Nyai Ontosoroh yang diperankan Sha Ine Febriyanti dan seorang pria Belanda bernama Herman Mellema.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bermain dalam 'Bumi Manusia' membuat Mawar de Jongh banyak belajar tentang Indonesia di masa lalu.

"Secara garis besar 'Bumi Manusia' itu tentang manusia yang ingin bisa merdeka di negaranya sendiri. Aku banyak belajar banget tentang apa yang terjadi di Indonesia di masa lampau," tuturnya.

(hnh/tia)

Hide Ads