Satu kasus terbilang berat adalah yang terakhir Roy tangani, yang membuatnya pulang menjelang pagi nyaris tanpa tenaga. Dia menghadapi siluman api bernama Banaspati (Reza Pramudya) yang telah menguasai seorang bocah dan hendak membawanya.
Roy datang, memasuki rumah dan terus ke kamar si bocah sambil sesekali membunyikan lonceng dengan tujuan melemahkan energi Banaspati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banaspati kabur. Si bocah kembali ke pelukan keluarga. Menganggap sudah menyelesaikan kasus berat ini, Roy pulang.
Setiba di rumah, Roy dapati adiknya, Rani (Clarice Cutie), diculik Banaspati dengan cara serupa dengan bocah yang dia selamatkan tadi. Ya, Banaspati membalas dendam, dan kali ini Roy tidak siap.
Merasa gagal dan tak berguna akibat tak dapat melundungi adik sendiri, Roy pergi menyepi ke pantai Mandalika, Lombok. Dia habiskan hari-hari di sana dengan berjalan di pantai sambil menggenggam botol minuman keras, lalu balik ke villa sudah dalam keadaan mabuk. Begitu terus diulangi keesokannya.
Sementara itu di sebuah LSM perlindungan anak di Jakarta, kasus anak hilang secara misterius masih belum mendapat titik terang. Sheila (Angel Karamoy), pekerja baru LSM, menaruh perhatian pada kasus yang terjadi tiap tahun itu.
Sheila makin penasaran ketika tahu pekerja yang menangani kasus ini beberapa waktu lalu bunuh diri dengan loncat dari lantai atas di sebuah mall.
Ketika Sheila berusaha memetakan kasus ini dia mendapatkan nama Rani di sana. Terlebih saat tahu abang Rani, Roy, memiliki kemampuan melebihi manusia umumnya. Sheila membujuk dan meyakinkan Roy untuk bersamanya menuntaskan kasus ini selain mencegah lebih banyak lagi jatuh korban tak berdosa.
Program televisi 'Karma' yang mulai tayang di ANTV pada Desember 2017 telah melambungkan nama Roy Kiyoshi sebagai selebritas, setelah sebelumnya sebagai anak indigo.
Tak melewatkan demam Roy Kiyoshi, Multivision Plus (MVP) Pictures membuat film tentang paranormal nyentrik ini dengan mengangkat fenomena spiritual yang pernah Roy Kiyoshi hadapi tapi belum pernah dipublikasikan. Itu sebab diambil judul 'Roy Kiyoshi: The Untold Story'.
Sineas spesialis horor Jose Poernomo dipilih untuk menyutradarai film ini.
Skenario yang ditulis Jose Poernomo dan Aviv Elham menggabungkan dua cerita yang bergerak paralel, dan memberi banyak waktu untuk mengekspos Roy serta latar belakangnya. Roy diberi porsi lebih bukan karena judul film diambil dari namanya, melainkan memang dibutuhkan waktu lebih lama untuk menceritakan siapa Roy berikut konflik batinnya.
Dalam film ini, Roy bukanlah bintang televisi yang dikenal khalayak. Dia adalah sosok indigo yang 'bingung' dengan keadaannya. Pun berurusan dengan makhluk halus tak seseru yang diasumsikan awam.
Sisi orang awam diwakili Sheila yang punya keingintahuan besar. Keasingannya akan dunia supranatural membuat perempuan ini maju terus hingga tak dia sadari sudah di ambang bahaya.
Jembatan dua karakter itu adalah Riska (dimainkan Olga Lydia), kakak Roy yang kesal dengan kelakuan adiknya yang tak berhenti menghukum diri. Walau begitu bukan berarti dia sangat terbuka ke Sheila.
Eksekusi keseluruhannya terbilang bagus, termasuk penggambaran Banaspati. Film berakhir dengan 'selesai', dan narasinya tak menyisakan residu yang mengganggu.
Mungkin hanya satu yang mengusik untuk ditanyakan: mengapa rumah-rumah di film ini berukuran besar semua? Rumah Roy yang hanya diisi tiga orang, villa Roy di Mandalika yang sebesar gedung kantor, serta rumah-rumah yang disasar Banaspati.
Tidak berhubungan dengan cerita sih, tapi kalau ini diperhatikan dan dikurangi, alangkah baiknya. Agar film horor kita tidak mengidentikkan rumah besar dengan hantu, atau rumah besar dengan keluarga yang berantakan.