.webp)
Menurut salah satu personel Dara Puspita, Titiek Hamzah, sebelumnya, sudah ada banyak pihak yang ingin memfilmkan cerita band asal Surabaya tersebut.
Nyatanya, baru kali ini Titiek Hamzah merasa yakin untuk mengangkat kisah bandnya itu ke dalam film layar lebar. Kebetulan saat itu, rekan satu bandnya yang menetap di Belanda, Titik AR dan Lies AR, sedang pulang ke Indonesia.
"Saya hanya mengikuti kata hati, saya selalu mengikuti kata hari. Ternyata timingnya tepat. Jadi ketika diminta, saya ok tapi dengan catatan it is not about the money, tapi ini perlu untuk generasi mendatang," ujarnya saat ditemui di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (26/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ketemu sekitar dua minggu, kami jelasin kenapa mau buat film, dia (Titiek Hamzah) tertarik dan merasa ada chemistry. Kebetulan Lies sama Titik AR sedang ada di Jakarta, main ke kantor, ngobrol," cerita Frederica.
"Setelah penandatanganan kontrak, habis itu mereka pulang ke Belanda," sambungnya.
Dalam film ini, Titiek Hamzah menyebutkan bahwa ia tak mau terlalu banyak mencampuri urusan produksi filmnya. Ia telah menyerahkan semuanya pada pihak rumah produksi.
"Saya (dalam film ini) akan ikut seperti air, saya akan mengalir, bukan di dalam air," tuturnya.
Hingga saat ini, penggarapan film biopik Dara Puspita masih hingga tahap riset.
Dara Puspita atau dikenal sebagai Flower Girls di luar negeri adalah band asal Surabaya yang popular di era 1960 hingga 1970-an.
Baca juga: Koes Plus Diangkat ke Layar Lebar |
Empat rocker perempuan tersebut sangat dikenal di Eropa hingga dijuluki sebagai The Beatles dari Indonesia.
Sejumlah lagunya yang terkenal antara lain 'Surabaya', 'Soal Asmara', 'Burung Kakaktua', dan lain-lain.
(srs/nu2)
