Film adaptasi novel 'Aruna dan Lidahnya' menjadi salah satu film yang meramaikan layar bioskop pekan ini. Film selanjutnya setelah 'Posesif' yang disutradarai oleh Edwin ini membawa kisah persahabatan yang dibalut dengan petualangan kuliner.
Edwin melakukan proses syutingnya tak hanya di satu tempat. Film ini membawa penggambaran kaya kuliner khas Indonesia dari beberapa daerah.
Di antaranya Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, Singkawang dan Jakarta. Menggambarkan kenikmatan berkuliner menjadi salah satu tantangan bagi Edwin di balik produksi 'Aruna dan Lidahnya'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Film ini membawa kisah persahabatan di antara Bono dan Nad yang memutuskan untuk ikut serta bersama sahabat mereka, Aruna. Mereka pergi ke sebuah tempat untuk meneliti sebuah wabah yang terjadi di sebuah desa.
Tokoh Aruna sendiri diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Sementara Bono diperankan Nicholas Saputra dan Nad diperankan oleh Hannah Al Rashid.
Bagi Dian, ada pengalaman baru yang ia peroleh selama terlibat dalam film yang tayang di bioskop sejak 27 September kemarin.
"Enaknya syuting dengan banyak lokasi dan agenda utamanya makan adalah semuanya jadi makan mulu. Kayak lagi di Surabaya, kami sempetin makan Nasi Cumi. Selain itu, kami juga sering satu mobil bareng. Berasa kayak road trip," tuturnya.