Sang sutradara Amanda Iswan memerlukan riset serius nan mendalam untuk garap 'Zeta'. Dia juga mencari tahu seluk-beluk virus yang menular manusia lalu berubah menjadi zombie.
"Semua berbasis ilmu pengetahuan, yang kemudian saya laraskan dalam sebuah drama aksi yang membuat pesan ceritanya sampai ke penontonnya dengan menyasyikkan," ujar pria yang akrab disapa Mandy saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
"Memang sudah mulai banyak sih film-film zombie di Indonesia, tapi 'Zeta' itu beda karena yang ini ada research-nya. Penyakit zombienya jelas. Mulai cara dia menjangkiti manusia, sampai gimana para orang-orang yang terinfeksi (zombie) itu bergerak," lanjutnya menjelaskan.
Serius dalam mencari data, Mandy juga meyakinkan bahwa filmnya akan murni thriller zombie pertama di Indonesia. Sentuhan fiksi ilmiah juga ada dalam karya pertamanya tersebut.
"Biasanya kalau di Indonesia, film bertema serius seperti ini genrenya drama komedi. Tapi kalau 'Zeta' itu thriller dengan sedikit bumbu sci-fi," tutur Mandy.
Untuk membuat film itu, Mandy terinspirasi dengan banyaknya film zombie di kancah internasional. Tapi dia membuat 'Zeta' dengan sentuhannya sendiri.
"Salah satu inspirasinya dari serial 'The Walking Dead'. Walaupun setting-nya tentang zombie appocalypse. Masalah utamanya tetap datang dari konflik manusianya sendiri," papar Mandy.
Film 'Zeta' akan dibintangi Jeff Smith, Dimas Aditya, Cut Mini, dan masih banyak yang lainnya. Film itu diproduksi oleh Swan Studio.
(mau/doc)
