'Sherlock Gnomes' adalah angsuran kedua dari 'Gnomeo & Juliet' yang dirilis pada tahun 2011 silam. Film tersebut kembali mengangkat kisah klasik Romeo dan Juliet namun dalam versi gnome, alias patung kurcaci yang biasa di pajang untuk menghias taman.
Kini, setelah lebih dari lima tahun para Gnome akan kembali, kali ini memperkenalkan karakter detektif populer, Sherlock Holmes atau Sherlock Gnomes.
Setelah perdebatan panjang para Gnome mengenai kisah apa yang akan mereka ceritakan, film pun dimulai dengan memperkenalkan Sherlock dan rekannya yang tidak terlalu terkenal, Dr.Watson.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Namun, kehidupan yang santai nampaknya tidak berpihak kepada mereka. Sebab tak lama kemudian terdapat beberapa kelompok Gnome yang hilang. Sherlock pun yakin Moriarty, bagaimana pun caranya masih hidup dan menjadi dalang dibalik hilangnya para Gnome.
Sementara itu, disisi lain kota kelompok Gnome, Gnomeo dan Juliet tiba di kediaman baru mereka. Suasana taman yang baru membuat orang tua Juliet memutuskan bahwa sudah saatnya mereka pensiun dan mengangkat Gnomeo dan Juliet sebagai pemimpin kelompok tersebut untuk mempersiapkan musim semi.
Merasa besarnya tanggung jawab sebagai pemimpin, Juliet pun bertingkah terlalu tegas dan kerap tidak menghiraukan kehadiran kekasihnya. Gnomeo yang merasa perlu meringankan beban Juliet memutuskan untuk memberi kekasihnya kejutan. Sayangnya, kejutan tersebut berakhir kacau dan justru membuat Juliet marah.
Ketika keduanya bertengkar, tanpa mereka sadari, keluarga mereka berada dalam bahaya.
![]() |
'Sherlock Gnomes' mampu menyuguhkan kisah misteri yang ringan dan cocok ditonton oleh anak-anak ini bisa masuk ke dalam daftar anda untuk ditonton bersama keluarga. Sebab, semenjak 'Peter Rabbit' pada bulan Februari lalu, tak banyak film keluarga yang muncul di layar lebar.
Meskipun ringan, namun anak-anak akan tetap terkejut dengan plot twist yang telah disiapkan.
Selain itu, 'Sherlock Gnomes' sendiri memberi pesan moral yang bagus; bahwa kita sebagai mahkluk hidup harus saling menghargai kepada orang-orang sekitar. Perkembangan karakter Sherlock dan Juliet sepanjang film akan menuntun anak-anak untuk memahami pesan moral tersebut.
Sikap Sherlock yang semena-mena juga akan memberi gambaran kepada anak-anak bahwa bertingkah kasar bukanlah sikap yang baik.
Tapi perlu diperhatikan, bahwa terdapat humor-humor mengganggu dan kurang pantas dilihat oleh anak-anak dalam film tersebut. Oleh sebab itu, pengawasan orang tua diperlukan.