Di luar aktivitasnya sebagai seorang aktor, Abimana Aryasatya menjadi orang yang sejak lama gemar menyaksikan sekaligus mencari tahu tentang film-film Usmar Ismail.
Selain mengenal film 'Darah dan Doa' sebagai salah satu film Usmar yang melegenda, ada film lain yang juga dibawanya ke festival film dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Intinya dia adalah pembuka jalan untuk film Indonesia di mata dunia," imbuhnya lagi.
'Darah dan Doa' menjadi film perdana produksi Indonesia pasca momen kemerdekaan. Selanjutnya, langkah Usmar Ismail mengharumkan dunia perfilman Tanah Air terus berlanjut.
Hingga kini tak sedikit jumlah film Indonesia yang unjuk gigi di berbagai festival film dunia.
Ada 30 film yang dibuat Usmar Ismail sepanjang hidupnya di dunia perfilman. Kini nama Usmar Ismail diabadikan di sebuah gedung perfilman yang berdiri di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Hari ini pula, Google memberikan tempat bagi Usmar Ismail di ilustrasi Google Doodle. Menampilkan sosoknya tengah memegang kamera dalam nuansa warna hitam putih. (doc/nu2)