Deepika Padukone tengah terancam dipenggal setelah kelompok sayap kanan di India merasa terusik lewat aktingnya di film 'Padmavati'. Peran Padukone sebagai ratu abad ke-14 dari Chittor Rajashtan itu dianggap menyalahi sejarah.
Bagian-bagian yang dinilai keliru dari film tersebut di antaranya adegan dansa yang dilakukan Padukone dalam film. Dalam kerajaan, penari adalah sosok kasta rendah.
Sementara Padmavati menduduki singgasana sebagai ratu. Adegan lain yang lebih memicu kontroversi yakni adanya momen romantis yang diduga digambarkan dalam film lewat peran Padmavati dan raja muslim Alaudin Khilji.
Protes muncul dari kelompok sayap kanan India. Kepala Padukone pun dihargai 1,5 juta dolar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada surat kabar Mumbai Mirror, Deepika Padukone buka suara menanggapi aksi pada dirinya. Ia mengaku tak merasa gentar atas ancaman yang ditujukan kepadanya.
"Aku tak akan takut. Rasa itu bukanlah bagian dari emosi yang pernah saya pedulikan sepanjang hidup saya," ujar Padukone.
Kini 'Padmavati' terancam tak dapat memenuhi jadwal rilisnya 1 Desember mendatang. Film ini direncanakan memundurkan jadwal rilis hingga awal tahun depan.
Sementara tak sedikit yang memuji kualitas gambar dari film kolosal tersebut. Trailer yang diunggah Viacom18 Motion Pictures di YouTube memang memperlihatkan cuplikan film yang berkelas.











































