Mengulik Genre Satay Western di 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'

Mengulik Genre Satay Western di 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak'

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Jumat, 10 Nov 2017 06:43 WIB
Foto: Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak (saras/detikhot)
Jakarta -

'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' disebut-sebut sebagai film bergenre Satay Western pertama. Sutradara Mouly Surya menjelaskan hal tersebut sebenarnya tidak ia rencanakan dari awal.

Mouly Surya bercerita bahwa sebelumnya ia memang belum pernah menyambangi Sumba. Ide cerita mengenai kisah perempuan Sumba justru datang dari Garin Nugroho di tahun 2014.

Elemen-elemen Western justru ia temukan saat mulai mencari tahu mengenai Sumba.


"Ketika saya melihat gambar dan dari cerita Mas Garin, saya lihat ada elemen-elemen genre Western di dalamnya. Baru saya terpikir," ujar Mouly Surya ditemui usai pemutaran perdana di Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Mouly Surya, biasanya film Western bertempat di suatu daerah yang memiliki jarak dengan penegak hukum dan aparat. Selain itu, dalam film Western juga tampil tokoh jagoan yang sendirian.

"Karena orangnya masih sedikit, setting-nya di tengah-tengah savannah, jadi seperti ada dunia yang benar-benar berubah," jelasnya.


Film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' akan tayang di bioskop Indonesia mulai 16 November 2017. Sebelumnya, film yang dibintangi Marsha Timothy, Dea Panendra, Yoga Pratama, dan Egi Fedly ini telah dipertontonkan di berbagai festival film berskala internasional.


Saksikan video 20detik tentang film 'Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak' di sini:

[Gambas:Video 20detik]

(srs/doc)

Hide Ads