.webp)
"Di sini saya jadi seorang bapak yang otoriter, yang sangat menjaga nama baik keluarga. Karena nama baik keluarga itu adalah yang utama. Nggak boleh ada satu hal pun yang menjadi cela," tuturnya Kamis (2/11/2017).
Film ini bercerita tentang empat remaja bermasalah bernama Orly, Suki, Zeke, dan Konji. Keempatnya melakukan aksi protes pada guru, sekolah, hingga orang tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upi mengangkat cerita empat remaja tersebut dari realita kehidupan remaja masa kini yang kerap disebut Kids jaman now.
"Sebetulnya (anak jaman sekarang) ada yang seperti ini (di film) ada juga yang tidak seperti ini. Film ini bisa menjadi jembatan sebetulnya antara komunikasi orangtua dan anak. Banyak ortu yang masih menerapkan metode jaman lalu ke anak jaman sekarang. Padahal udah berubah," tutur Surya Saputra menerangkan.
"Contoh kecil ya, kita nggak bisa nyuruh anak kita 'kamu sekarang masuk kamar ya, belajar!' Tapi, mereka (anak sekarang belajar) bukan hanya di kamar, tapi di mall, coffee shop. Jadi belajarnya bukan hanya harus di kamar, nggak kayak dulu. Sekarang eranya udah berubah. Dan komunikasi pun up to date. Bisa Googling," terangnya melanjutkan.
Kendati demikian, Surya Saputra pun angkat jempol dengan film yang di produksi oleh IFI Sinema itu. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari 'My Generation'.
"Saya nggak mau bilang bahwa ada pesan ini pesan itu. Tapi yang pasti buat saya sendiri, film ini bisa menjadi jembatan yang bagus buat komunikasi orang tua dengan anak-anak jaman sekarang yang sangat unik," pungkasnya.
"Film ini diperankan oleh bintang baru seperti Bryan Langelo, Arya Vasco, Alexandra Kosasie, Lutesha. Serta aktor senior Joko Anwar, hingga Surya Saputra. Jika tak ada aral melintang, film tersebut akan rilis pada 9 November 2017 mendatang. (hnh/doc)
