Beberapa film Indonesia tengah unjuk gigi di mata internasional. Setelah ada 'Marlina the Murderer of Four Acts' juga 'The Seen and Unseen' yang bersinar di ajang Toronto International Toronto International Film Festival, ada 'Setan Jawa' yang sukses menghibur warga London, Inggris.
Film bisu karya Garin Nugroho itu ditayangkan di acara Festival Gamelan Internasional yang diselenggarakan di London pada 6-10 September 2017 lalu.
Lewat keterangan yang diterima detikHOT, film besutan Garin Nugroho itu memukau para penonton yang hadir saat film tersebut diputar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertunjukan 'Setan Jawa' dengan iringan gamelan telah menghipnotis para penonton untuk tetap hening dan tidak beranjak dari tempat duduknya. Segmen demi segmen dalam film berpadu secara apik dengan setiap bunyi perangkat gamelan dan lantunan tembang para pesinden.
Di akhir pertunjukan, para penonton berdiri sambil bertepuk tangan berkepanjangan sebagai isyarat adanya kepuasan dan unjuk penghargaan karena telah disuguhi sebuah tontonan apik dan menarik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dosen senior musik gamelan di Universitas York Neil Sorrell yang malam itu menerima penghargaan dan Alec Roth yang merupakan etnomusikolog pertama yang memperkenalkan gamelan menyatakan bahwa garapan film 'Setan Jawa' dengan iringan gamelannya sungguh sangat istimewa.
"Walaupun saya musisi dan juga dosen gamelan yang sudah banyak pengalaman, saya dibuat terkagum-kagum dengan pertunjukan malam ini. Tidak pernah selama hidup saya menyaksikan kombinasi antara film dan musik sehebat ini", ujar Neil seraya diamini oleh Alec ketika ditemui di akhir acara.
'Setan Jawa' sempat tayang di ajang Asia Pacific Triennial of Performing Arts, yang digelar di Australia. Film ini dibintangi Asmara Abigail dengan aransemen musik ciptaan Rahayu Supanggah.