Gary Oldman dikenal sebagai detektif kepolisian kota Gotham di trilogi 'The Dark Knight'. Baru-baru ini ia tampil memerankan perdana menteri Winston Churchill di film 'The Darkest Hour'.
Dalam film tersebut, Churchill berada dalam pilihan mempertimbangkan apakah akan menegosiasikan sebuah perjanjian damai dengan Nazi Jerman atau memimpin sebuah negara melawan ancaman fasis di masa Perang Dunia.
Keberhasilan film tersebut bukan tanpa adanya kontribusi total dari akting Gary Oldman. Aktor 59 tahun ini turut menerima pujian lewat aktingnya yang dianggap mampu menghidupkan kembali sosok Churchill.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"'Darkest Hour' akan menjadi salah satu film yang akan bersaing di Oscar. Film ini adalah potret terbaik dari banyak gambar sinematik Churchill," tulis Awards Daily memberikan opini pada penampilan Gary Oldman.
"Tidak ada cara lain untuk menyimak penampilan Oldman dan tak ada orang yang bisa menghidupkan kembali Churchill dengan semeyakinkan ini. Seperti filmnya, akan sulit bagi aktor lain untuk bersaing dengan Oldman tahun ini," imbuh komentar di surat kabar tersebut.
Banyak kritikus telah mencatat bahwa film ini serupa dengan epos 'Dunkirk' era Perang Dunia karya Christopher Nolan, yang dirilis pada bulan Juli.
Tayang perdana di Telluride Film Festival awal pekan ini, film arahan Joe Wright itu menuai komentar positif dari sejumlah kritikus film.
Karier akting Gary Oldman sendiri punya rekam jejak yang cukup panjang. Sebelumnya ia sempat masuk nominasi Oscar di kategori Best Actor lewat perannya dalam 'Tinker Tailor Soldier Spy' sebuah film tentang aksi spionase di masa Perang Dingin. (doc/doc)