Beberapa kritikus menyebut bahwa 'The Mummy' merupakan film terburuk dalam karier Tom Cruise. Banyak yang memberi nasihat, Cruise seharusnya menghindari film waralaba.
Pertanyaan lantas muncul, mengapa Cruise harus dilibatkan dalam proyek Dark Universe?
Hollywood Reporter membuat sebuah catatan tentang Tom Cruise. Mereka juga mengajak kita untuk mempertimbangkan sejarah, track record film-film Cruise yang tidak terlalu meledak.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski film yang dibintanginya cenderung berjalan baik di pasar internasional, namun jelas bahwa daya tarik Cruise sudah meredup di A.S. Bahkan sangat drastis selama 10 tahun terakhir.
Dengan pergeseran paradigma pasca Marvel dalam 10 tahun terakhir, juga sangat jelas bahwa pasar sudah tak lagi ramah bagi bintang yang membuka jalan mereka sendiri. Tengok saja Will Smith yang sepertinya harus menderita usai tampil dalam anti hero, 'Suicide Squad' yang sebenarnya menempuh langkah yang tepat untuk memperbaiki jalannya.
Baca: Kritik Kejam Untuk 'The Mummy' Sebagai Film Dark Universe Pertama
Dalam 'The Mummy', Tom Cruise memerankan sosok Nick Morton, seorang tentara bayaran yang tersandung di makam seorang putri Mesir kuno bernama Ahmanet. Secara tidak sadar, Morton membangunkannya dari tidur selama berabad-abad.
Terlepas dari aksi film monster tersebut, peran yang dimainkan oleh Tom Cruise sepertinya sangat standar. Jangan lagi melihat sosoknya ketika tampil membintangi banyak film box office. Tapi pemandangan Hollywood telah berubah jauh setelah era Iron Man.
Sementara banyak rumah produksi menggunakan sekuel untuk menopang garis bawah mereka selama beberapa dekade. Selain 'The Mummy', sekuel Cruise yang diterima dengan kurang baik adalah 'Jack Reacher: Never Go Back'. Tapi ia sepertinya bakal terlibat dalam sekuel film 'Edge of Tomorrow' dan 'Top Gun 2'.
Untuk film 'Top Gun', terasa sekali selera Hollywood untuk waralaba nostalgia. Tapi sangat sulit membayangkan bahwa dia akan membuat keputusan sama seperti beberapa film terakhirnya. (nu2/doc)