'Danur' Bukan Cerita Horor dengan Bumbu Vulgar

Jakarta - Film horor Tanah Air sempat menjadi tren beberapa tahun silam. Namun image genre film seperti ini menjadi sepele karena kebanyakan cerita horor yang digarap tak lepas dari bumbu vulgar.

Ada istilah yang menyebut 'horor esek-esek'. Lantas, bagaimana dengan 'Danur'?

Lewat perbincangannya dengan MD Talk di youtube, Prilly Latuconsina menjanjikan 'Danur' tak seperti itu.

"Di awal, ini adalah diskusi aku sama mas Awi (Suryadi). Sebagai sutradara, mas Awi bilang sama aku, 'ayo Prill, kita bikin film horor yang bagus dan nggak kalah sama Hollywood'," ujar Prilly menirukan ucapan sang sutradara.

Lebih lanjut dara kelahiran 15 Oktober 1996 ini meyakinkan 'Danur' dapat disaksikan oleh siapa saja. Terlebih cerita tentang sosok Risa yang memiliki sahabat hantu Belanda berwujud anak-anak ini memungkinkan film yang juga dibintangi Shareefa Daanish dan Inggrid Wijanarko ini dapat ditonton oleh semua usia.

"Apalagi ada karakter Hans, Janshen, William juga, aku kira ini juga pas ditonton sama semua umur," imbuh Prilly lagi.

'Danur' menjadi film terbaru garapan rumah produksi MD Pictures yang ceritanya diadaptasi dari novel laris karya Risa Saraswati. Cerita filmnya berdasarkan kisah yang ada dalam novel berjudul 'Gerbang Dialog Danur'.

Meski akan membuat bulu kuduk merinding, namun 'Danur' tak akan kalah menghibur dari film-film lainnya.

"Ajak banyak orang ke bioskop ya, jangan sampai satu kursi kosong karena kalau kosong nanti diam-diam ada yang ngisi tempatnya,' ujar Prilly seraya berpromosi.

(doc/doc)