Labelnya yang lain, ia juga punya pekerjaan sebagai penulis buku dan menghidupi diri dan Mia (Lala Karmela) sang istri dari penerbitan buku independen. Yang terbaru, Alam kini adalah calon seorang ayah.
Satu hari jelang kelahiran anak pertamanya, ia dibuat pusing dengan rentetan tanggung jawab yang ia pikul. Sebagai suami (dan ingin dipandang sebagai menantu yang baik), Alam melakukan segala cara untuk memberikan rumah sakit yang layak untuk persalinan sang istri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kepusingan Alam bak melihat nasib kebanyakan dari kita yang kerepotan menantikan kelahiran anak pertama.
Kelemahan film ini hanya ada pada nasib Alam yang begitu beruntung memiliki ibu yang dapat dijadikan sandaran kapanpun dan di manapun. Tokoh ibu Alam diperankan oleh Dayu Wjanto.
Begitu pula, Alam juga menjadi cermin bagi keadaan kekinian yang segala hal terlihat serba sempurna di dunia maya. Sementara di kenyataan hal-hal itu berjalan sebaliknya.
Angga Dwimas Sasongko membawa drama besutannya kali ini begitu ringan sekaligus dalam di segi penceritaan. Naskah yang ditulis Salman Aristo menceritakan kesialan yang dialami Alam dari menit awal yang mengundang tawa berhasil membuat tenggorokan tercekat ketika Alam ketahuan dikejar-kejar lintah darat karena belum bisa bayar utang. Dan Mia berusaha sabar menghadapi tingkah suaminya meski sulit menutup rasa kecewa.
'Bukaan 8' bisa jadi pilihan bila ingin menyaksikan drama ringan sekaligus mengharukan namun menghibur dengan cerita yang dekat dengan kita.
Seperti drama kebanyakan, semua indah pada akhirnya. Usaha Alam untuk memenuhi tanggung jawabnya memberikan yang terbaik bagi istri dan sang anak terbayarkan. Dan alunan Payung Teduh menyanyikan 'Untuk Perempuan yang sedang dalam Pelukan' membuat tubuh tetap betah menunggu film ini benar-benar habis hingga post credit filmnya muncul di akhir bagian dan lampu bioskop dinyalakan. (doc/doc)











































