Perjalanan menuju Yogyakarta yang cukup lama menjadi waktu luang Melodi menceritakan seluruh kisah cintanya kepada Arnesti yang notabene orang asing baginya.
Melodi yang diperankan oleh Sahira Anjani, mulai menceritakan kisahnya bersama sahabatnya sejak kecil, Dimas yang diperankan oleh Tarra Budiman. Tanpa disadari keduanya sama-sama telah memiliki rasa melebihi seorang sahabat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimas yang merupakan pemilik sebuah kedai es krim Mirasa, selalu mendukung Melodi dengan segala cita-citanya untuk menjadi seorang penyanyi. Sayangnya, karena beberapa hal Melodi terlibat konflik dengan sang ibu hingga diusir dari rumah. Dimas pun menjadi orang pertama yang selalu ada untuknya.
"Kita mengangkat tentang nostalgia. Bahwa nostalgia bisa kembali ke kotsz rasa yang pernah ada di kota mereka dan beberapa komitmen dalam cerita," lanjut Sunu.
Ferry Salim yang berperan sebagai Hendro, ayah dari Dimas, menuturkan bahwa banyak pesan yang dapat diambil dalam film bergenre romantisme ini.
"Film ini penuh dengan rasa cinta, takdir, dan lain-lain. Disini berperan sebagai Hendro. Menceritakan tentang laki-laki yang kehilangan pasangan hidupnya. Tiap hari menyimpan kenangan dan musnah karena perubahan zaman. Nah, dia kesulitan menerima perubahan. Kita berada di comfort zone, itu sesuatu yang sulit diterima saat berubah," tutur Ferry.
Di samping itu, pesan cinta yang disampaikan tidak hanya untuk sepasang kekasih, melainkan dari berbagai versi.
"Di film ini banyak sekali soal cinta. Ada cinta ke anak saya. Cinta seorang ibu ke anaknya dan mengorbankan cinta kepada anaknya," tambahnya.
Film ini menggandeng sejumlah pemain seperti Tarra Budiman, Sahira Anjani, Annisa Pagih, Ferry Salim, Ence Bagus, Djenar Maesa Ayu, dan beberapa pemain lainnya. Mengisi hari Valentine, film ini siap tayang 15 Februari 2017 mendatang. (vep/doc)