Cerita Marissa Anita Belajar Logat Solo untuk film 'Istirahatlah Kata-Kata'

Cerita Marissa Anita Belajar Logat Solo untuk film 'Istirahatlah Kata-Kata'

Dyah Paramita Saraswati - detikHot
Rabu, 25 Jan 2017 17:31 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Seminggu sudah film 'Istirahatlah Kata-kata' tayang di berbagai bioskop di Tanah Air. Film garapan Yosep Anggi Noen itu bercerita tentang sepenggal masa kehidupan penyair dan aktivis Wiji Thukul saat menjadi buronan Orde Baru dan bersembunyi di Pontianak, Kalimatan Timur.

Berperan sebagai Sipon, istri sang penyair yang hilang di tahun1998 dalam film tersebut, Marissa Anita bercerita bagaimana ia mempelajari logat khas Jawa Tengah, tepatnya Solo, tempat tinggal Wiji dan Sipon.

Kepada detikHOT Marissa mengungkapkan, ia mempelajarinya dari Gunawan Maryanto, aktor yang memerankan Wiji Thukul. "Untuk mempelajari dialek Jawa Tengah saya berlatih dengan Gunawan Maryanto," ujarnya.
Cerita Marissa Anita Belajar Logat Solo untuk film 'Istirahatlah Kata-Kata'Foto: Muara dan Limaenam Films


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marissa pun mengatakan bahwa sebenarnya ia terbiasa menggunakan bahasa Jawa. Hanya saja, dialek yang ia gunakan adalah Jawa Timur. Sehingga ia merasa perlu untuk belajar dialek Jawa Tengah untuk mendalami perannya.

"Saya keturunan Jawa Timur, Padang dan Cina. Di rumah waktu kecil terbiasa berbahasa Jawa dengan aksen Jawa Timur dengan ibu dan asisten rumah tangga. Karena dialek saya Jawa Timur, sementara Sipon Jawa Tengah, maka sebelum saya take, saya akan latihan dulu dengan Gunawan Maryanto," tuturnya.

Bintang film 'Selamat Pagi, Malam' itu menambahkan bahwa dirinya senang mempelajari dialek mana pun. "Saya suka sekali bahasa apa pun dan mampu mempelajari dialek apa saja, baik bahasa asing atau bahasa daerah, asal ada latihan," ungkapnya.

Mengenai film 'Istirahatlah Kata-Kata' yang diapresiasi dengan baik, Marissa mengaku senang dan terpesona oleh antusiasme masyarakat untuk menonton film mengenai sejarah yang dirasa perlu untuk diketahui generasi muda itu.

"Saya sebagai salah satu orang yang terlibat dalam film ini terpesona dengan antusiasme anak anak muda kita yang peduli dengan sejarah yang hilang,"ujarnya. (srs/mmu)

Hide Ads