Untuk pertama kalinya, Nino melihat seluruh aktingnya yang berperan sebagai Stephan dalam film yang diproduksi oleh Max Pictures itu.
"Ternyata mengharukan ya. Jadi terharu melihat scene gue. Gue sedih. Jarang-jarang sih terjadi, nggak pernah sebelumnya. Gue kayak, lho kok gue mewek he he he," ungkap Nino meluapkan perasaannya ditemui saat Gala Premier 'BTdLA 2' di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat akhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Scene di kamar yang megang botol (minuman beralkohol) dan sadar, yang kedua scene ending sama Jasmine (Hannah Al Rashid)," ucap Nino menjelaskan bagian scene yang membuatnya menangis.
Nino memang disandingkan dengan Hannah yang memerankan Jasmine. Keduanya dipasangkan sebagai sepasang kekasih dengan permasalahan yang menyangkut prinsip hidup.
Dimana Jasmine yang diceritakan mengandung anak Stevan pergi karena tak juga kunjung dinikahi. Sedangkan Stevan harus tenggelam dalam penyesalan dimana dirinya yang tidak percaya pada pernikahan akhirnya kehilangan perempuan yang dicintainya.
Akting Hannah dan Nino pun menjadi salah satu cerita tersendiri dalam film yang diadaptasi dari novel karya Hanum Rais dan Rangga itu. Untuk endingnya, Nino dan Hannah menunjukkan hasil yang maksimal.
Nino dengan sengaja mengubah script-nya dengan Hannah diakhir cerita.
"Karena menurut gue sama Hannah penting kalau Stephan sama Jasmine itu mempunyai ending yang nggak biasa-biasa aja. Si Jasmine juga masih pengin balikan, tapi nggak mau segitu gampangnya," ucapnya.
Mantan kekasih chef Marinka itu oun merasa bangga Rizal Mantovani sebagai sutradara memberikan kesempatan untuknya menulid sendiri script untuk ending cerita Jasmine dan Stephan. (pus/dar)