Adalah sutradara Yosep Anggi Noen, Yulia Evina Bhara, Muara Foundation, Partisipasi Indonesia, KawanKawan Film dan LimaEnam Films yang berhasil 'menemukan kembali' Wiji Thukul. Bukan fisiknya, tapi semangat dan ideologinya dalam sebuah film berjudul 'Istirahatlah Kata-kata'.
'Istirahatlah Kata-kata' merupakan film fiksi yang menceritakan tentang sosok Wiji Thukul. Film ini pertama kali diputar di dunia pada 9 Agustus kemarin di ajang Locarno International Film Festival 2016, pada sesi Concorso Cineasti del Presente.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Istirahatlah Kata-kata' dibintangi oleh Gunawan Maryanto sebagai sang penyair yang hilang di tengah huru-hara Reformasi 1998. Sedangkan Marissa Anita menjadi Sipon, istri Thukul.
"Di Film ini suara Wiji Thukul terdengar. Dulu sangat terdengar di tahun 80-90 an, dengan film ini semoga generasi kami juga bisa mendengar suara Wiji melalui puisi-puisinya," komentar Marissa Anita.
"Untuk itulah film ini dibuat, agar kami dan generasi muda Indonesia belajar tentang sejarah. Bahwa demokrasi diperjuangkan oleh banyak orang dan salah satunya adalah Wiji Thukul," tambah produser Yulia Evina Bhara.
Rencananya, 'Istirahatlah Kata-kata' akan tayang di Indonesia akhir tahun ini.
(mif/mmu)