Diablo 'Suicide Squad' Jadi Simbol Hollywood Tak Cuma Kulit Putih

Jakarta - Ada image tak sedap yang mewarnai industri film Hollywood sejak lama. Yakni perihal label kulit putih dan berwarna dalam strata keaktoran juga keaktrisan para pekerja film yang terlibat di dalamnya.

Namun image itu dinilai kini semakin luntur. Pendapat itu meluncur dari bibir Jay Hernandez, salah satu anggota geng penjahat super dalam 'Suicide Squad'.

Perannya sebagai penjahat dengan kemampuan memanipulasi api bernama El Diablo, diyakini Hernandez mengubah image Hollywood.

Dalam cerita, El Diablo akhirnya harus menepi di penjara paling kejam di wilayah Gotham City disebabkan aksinya yang berbahaya lewat kemampuan yang ia miliki. Di masa lalu ia lepas kendali sehingga tanpa sengaja mengancam istri dan anak-anaknya.

"Selama ini media membuat image negatif tentang orang-orang kulit hitam dan hispanik. Dan Diablo akhirnya megubah tatanan yang sudah ada itu. Aku rasa ia adalah cerminan dari sesuatu yang kita takuti selama ini. Diablo adalah manusia biasa dan ia punya masa lalu seperti kita semua," ujar lawan main Mila Kunis dalam 'Bad Moms' seperti dikutip Entertainment Weekly, Selasa (9/8/2016).

"Sudah saatnya industri ini berubah. Dan perlahan itu terjadi. Pencapaian yang diperoleh sukses 'Suicide Squad' membuktikan keunikan yang kita miliki tak menutup kesuksesan. Dan aku yakin, aku di sini bukan cuma karena beruntung," sambungnya lagi.

Selama ini Jay Hernandez tak cuma tampil di depan layar. Dalam beberapa kesempatan ia juga menulis skenario untuk film-film horor berbudget rendah.

Namanya melambung sejak beradu akting dengan Kirsten Dunst dalam drama romantis 'Crazy/Beautiful' di 2001.

(doc/mmu)